KedaiPena.Com – Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Heri Gunawan meminta, agar pada momentum perayaan Idul Fitri ini, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat kembali pulang kepada jalan 
kesucian. Sebab, jalan yang selama ini mereka ambil tidak sesuai dengan falsafah bangsa yakni Pancasila dan UUD 1945.
“Itu dikarenakan tim ekonomi kita saat ini masih menyisakan sejumlah persoalan, yaitu pengangguran 5,33% (7 juta orang); kemiskinan 10,70% (27,8 juta orang); dan ketimpangan 0,39,” beber Heri Gunawan kepada KedaiPena, Jumat (30/6).
“Laporan Bank Dunia pun pada tahun 2015 menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berbanding lurus dengan pencapaian kesejahteraan. Karena pertumbuhan yang ada lebih dinikmati oleh 20% masyarakat terkaya. Sedangkan, 80% penduduk atau lebih dari 205 juta orang, rawan tertinggal,” lanjutnya.
Lebih jauh, Heri sapaanya pun menyoroti, arah kebijakan fiskal yang diterapkan oleh Pemerintah. Untuk diketahui bahwa fiskal Indonesia saat masih kurang tangguh. Karena masih dibayang-bayangi defisit APBN.
“Pendapatan APBN juga terus menipis. Lalu, pengeluaran terus lebar karena sejumlah proyek infrastruktur yang ambisius. Selanjutnya, defisit tersebut harus dibiayai dengan utang,” jelas politikus Partai Gerindra ini.
Pemerintah, lanjut Heri, juga berkali-kali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN). Sehingga membuat masyarakat dan negara terpenjara untuk terus membayar bunga utang yang semakin bertambah hingga menyentuh angka Rp3.000 triliun.
“Dengan keadaan semacam itu, maka kita harus pulang (kembali) ke jalan suci. Apa itu? Kembalilah ke Pancasila dan UUD 1945, di mana rohnya, yaitu Pasal 33. Sebab itu, Idul Fitri harus dimaknai oleh Indonesia sebagai akhir dari perjuangan kembali ke jalan suci itu,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh