KedaiPena.Com – Model pendampingan oleh perguruan tinggi yang akan diterapkan dalam pengembangan desa wisata diyakini dapat mempercepat perubahan yang efektif.
Hal tersebut disampaikan oleh Dosen STIEPar Yapari Bandung Diana Simanjuntak saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Sabtu, (16/3/2019).
Diana sendiri juga menjadi narasumber dalam kegiatan ‘Training of Trainer’ (TOT) Dosen Perguruan Tinggi dalam pengembangan desa wisata berbasis
pendampingan (14-16/3/2019) di Jakarta.
Program ini merupakan tindak lanjut dari MoU Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal dengan 57 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Misi dari program ini adalah bersama-sama membangun desa wisata berbasis pendampingan.
“Keefektifan tersebut lantaran dilakukan secara kolektif dari berbagai perguruan tinggi dalam kurun waktu bersamaan selama 4 bulan ke depan,” ujar dia.
Diana pun berharap bahwa model
pendampingan ini juga dapat menjadi cara yang efektif untuk menciptakan mayarakat desa wisata yang berkompenten.
Program pendampingan ini, lanjut Diana, juga tidak hanya memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.
“Karena ini dilanjutkan dengan pendampingan oleh dosen dan mahasiswa hingga masyarakat desa wisata kompeten dalam pengelolaan desa wisata,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh