KedaiPena.Com – Pengembangan kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi smart city tidak dibarengi dengan peningkatan lapangan pekerjaan di kota tersebut. Seperti, yang dialami oleh sejumlah warga kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangsel.
Mereka kebanyakan, masih sulit mendapatkan pekerjaan. Padahal, tempat tinggal warga tersebut berdekatan dengan Kantor Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany.
“Kita ini bertempat tinggal ini dekat sekali sama kantor Wali Kota, tapi kenapa warga di sini susah banget buat masuk ke Pusat Pemerintahan (Puspem), buat bekerja. Ya paling enggak, office boy dah, kalau memang enggak bisa PNS mah,” ujar Ketua RT 05/04 Kelurahan Serua, Ciputat, Munadih, saat diwawancara media, Senin, (23/11/2020).
Ia pun menjelaskan, bahkan pos pekerjaan di kantor Pemkot Tangsel, sudah banyak dikuasai oleh orang-orang yang justru tidak ber-KTP Tangsel.
“Ya kan kalau yang di dalam (Pemkot Tangsel) mah kebanyakan orang dari luar. Mereka sebenernya enggak punya hak pilih, justru kita ini yang punya hak pilih. Kenapa bukan kita yang diperhatiin sama Pemerintah. Malah orang dari luaran yang dikasih kerjaan,” beber dia.
Serupa, salah seorang warga yang bernama Tinah megeluhkan, tertutupnya keran pekerjaan di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangsel.
“Yang penting mah anak anak di sini bisa kerja bang. Lah, deket banget sama Kantornya Bu Airin (Airin Rachmi Diany), kenapa sampai pada nganggur. Keponakan saya ngelamar ke dalem juga, kagak pernah ada panggilan buat kerja. Enggak usah kantoran dah, tukang bersih-bersih juga tidak apa-apa,” tandasnya.
Pada saat debat perdana pilkada Tangsel, Calon Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 3 Benyamin Davnie menyebut, bakal membentuk balai latihan kerja di setiap kecamatan untuk mengatasi angka pengangguran yang membludak.
Benyamin menuturkan, tidak bisa dipungkiri akibat Covid-19 saat ini, berdampak pada berkurangnya penghasilan dan banyak warga yang kehilangan pekerjaan.
“Kami akan hadir untuk kesejahteraan mereka melalui penciptaan lapangan kerja, terutama di ekonomi kreatif. Yakni dengan mendorong kaum ibu, terutama kaum wanita dan muda mereka punya peluang besar. Di tiga bidang, kuliner, fashion dan kraft (ekonomi kreatif),” kata Ben dalam debat putaran pertama, Minggu (22/11/2020).
Laporan: Sulistyawan