KedaiPena.Com – Kelapa merupakan salah satu tanaman yang kaya manfaat, dari ujung akar hingga ujung daunnya. Oleh karena itu tanaman yang memiliki nama latin Cocos Nucifera ini, dijadikan lambang oleh pramuka di Indonesia.
‎
Wahyudin, adalah salah satu orang yang memanfaatkan pohon kelapa untuk diambil buahnya dan dijadikan minyak untuk dijual dan menghidupi keluarganya.
‎
Kakek yang biasa disapa dengan sebutan Pak Udin ini memproduksi minyak dari buah kelapa yang sudah tua dibantu oleh beberapa orang anaknya.Â
Proses pembuatannya pun tidak terlalu sulit. Kelapa yang sudah tua diambil isinya lalu diparut menggunakan mesin parut dan selanjutnya diperas untuk diambil santannya dengan memakai air dari kelapa tua tersebut.
‎
“Minyak kelapa bermanfaat dengan cara dioles atau pun diminum untuk mengobati luka lama, luka baru, luka dalam, maag, ambeien, keputihan, HIV AIDS dan masih banyak lagi yang lainnya,” ujar kakek yang senang menggunakan topi koboi ini, kala ditemui KedaiPena.Com, belum lama ini.
‎
Santan yang sudah diperas menggunakan air kelapa selanjutnya direbus sambil diaduk sekitar 2 jam hingga berubah warna menjadi cokelat menggumpal dan keluar minyak. Santan yang berwarna cokelat menggumpal biasa disebut dengan nama blendo.
‎
Blendo kemudian disaring menggunakan kain tipis dipanci hingga minyak turun dan terpisah di bagian bawah blendo.
‎
Setelah minyak dan blendo terpisah menjadi 2 bagian, minyak tersebut sudah siap untuk dijual menggunakan botol You C 1000 dan dijual seharga Rp25 ribu.
‎
Sudah sekitar 5 tahun Pak Udin menyewa tempat untuk menjual minyak kelapa di Jalan H. Ilyas, Rempoa, Tangerang Selatan. Sebelumnya, sudah puluhan tahun dirinya menjual minyak hasil produksinya di rumahnya sendiri tak jauh dari lokasinya yang sekarang.
‎
Selain memproduksi buah kelapa menjadi minyak, tempurung kelapanya pun dimanfaatkan untuk dijadikan asbak dan hiasan lampu yang dijual dengan harga Rp15 hingga Rp30 ribu.
Laporan: Nurdin Hakim
Foto: Nurdin Hakim‎