KedaiPena.Com – Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah meminta, pemerintah meningkatkan alat kemampuan deteksi di setiap kedatangan internasional dan manajemen kekarantinaan ketat guna menekan angka penyebaran varian Omicron.
“Jalan ini kita tempuh semata agar tidak terulang gelombang ketiga, dan mencegah dampaknya memukul ekonomi kita lagi,” ujar Said, Jumat, (31/12/2021).
Pemerintah, kata dia, juga harus mengendalikan mobilisasi kedatangan dari luar negeri menjadi satu dari beberapa pertimbangan krusial guna menekan dampak pandemi Covid-19.
“Kita di penghujung tahun ini juga sudah kebobolan akibat sejumlah kedatangan orang dari luar negeri. Kita harus disiplin pengendalian kedatangan luar negeri, jangan sampai terjadi berbagai tindakan memalukan, seperti kabur dari karantina dengan menyuap petugas, atas nama pangkat dan kedudukan,” tutur Said.
Said mengingatkan, hal iti perlu dilakukan lantaran akibat pandemi Covid-19, persentase tingkat kemiskinan pada akhir tahun 2021 di Indonesia mencapai 10,25 persen.
Politisi PDI-Perjuangan itu berharap pengentasan kemiskinan dapat dipadukan dengan penurunan kasus stunting dan reformasi subsidi.
“Agenda menurunkan kemiskinan harus dipadukan dengan penurunan stunting, dan reformasi subsidi untuk orang miskin,” papar dia.
Agar agenda tersebut bisa berjalan sesuai rencana, maka ia menegaskan protokol kesehatan harus diterapkan penuh sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
“Saya berharap pemerintah dengan daya maksimal bisa mencapai penurunan tingkat kemiskinan sesuai target APBN 2022 dikisaran 8,5 hingga 9 persen,” jelas Anggota Komisi XI DPR RI itu.
Laporan: Muhammad Hafidh