KedaiPena.com – BUMN Holding Pertambangan MIND ID secara aktif mengawal sejumlah proyek strategis, seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang berfokus meningkatkan kapasitas produksi aluminium nasional.
Peningkatan kapasitas produksi yang dimaksud antara lain, pada Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dan proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi.
Kemudian, optimalisasi Smelter Kuala Tanjung di Sumatera Utara yang ditargetkan meningkatkan kapasitas produksi pada 2024-2025 dan proyek Diversifikasi Aluminium Remelt PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA).
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury mengatakan mineral kritis memiliki peranan penting dalam era transisi energi di masa mendatang.
“Dengan upaya mengatasi perubahan iklim dan bagaimana kita mendukung transisi energi, permintaan mineral kritis akan meningkat lebih dari enam kali lipat dari saat ini,” kata Pahala, dikutip Kamis (19/9/2024).
Ia menyatakan peran Indonesia makin krusial dengan melimpahnya sumber daya mineral kritis seperti nikel dan tembaga. Sebab, kedua mineral itu merupakan bahan baku utama dalam memproduksi baterai kendaraan listrik.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan Indonesia memiliki sumber daya mineral yang krusial dalam upaya transisi energi global.
Sumber daya mineral yang sangat besar harus dikembangkan untuk kemakmuran rakyat, dan Indonesia lanjutnya, sudah mulai mengembangkan industri bernilai tambah.
“Jika kita menambang dan mengekspor tanpa memproses mineral-mineral ini maka selamanya kita akan selalu menjadi negara pertambangan,” ujar Seto.
Seto menambahkan upaya peningkatan nilai tambah komoditas mineral dilakukan Indonesia untuk sektor nikel. Pada 2014, nilai ekspor nikel Indonesia mencapai USD 2,9 miliar dimana sebesar 45 persen merupakan bijih nikel.
Kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang dilakukan Indonesia pada 2020 berdampak positif pada peningkatan nilai tambah yang mencapai 34 miliar Dollar Amerika. Tidak hanya bermanfaat pada peningkatan nilai tambah untuk negara, kebijakan hilirisasi nikel juga terbukti memberikan dampak positif pada peningkatan perekonomian dan pembangunan daerah.
Laporan: Tim Kedai Pena