KedaiPena.Com – Organisasi Kepemudaan Komunitas Muda Karya (KMK) melihat militer Turki telah menistakan demokrasi di Turki, karena mengganggu pemerintahan hasil pilihan rakyat.
“Hal ini membahayakan dan bisa menjadi ketakutan bagi negara-negara di Timur Tengah yang banyak yang belajar tentang demokrasi dibanding sistem monarki tentang jaminan kestabilan negara tersebut,” kata Abdullah Amas, Ketua Umum KMK (Komunitas Muda Karya), Sabtu (16/7).
“Kami berharap negara-negara barat seperti Amerika tidak hanya ‘lip service’ alias ngomong saja mau mendukung pemerintahan Turki, dan tidak boleh ada negara yang melindungi aktor di balik aksi ini, kalau tidak mau dituduh sebagai negara yang mendukung kudeta,” kecam dia.
KMK meyakini usaha-usaha mengkudeta pemerintahan sah hasil pilihan rakyat akan digagalkan oleh Allah SWTÂ selamanya. Seperti hari ini saat solidaritas rakyat melawan bedil senjata.
“Suara rakyat lebih kuat daripada moncong senjata dan dentuman peluru syahwat berkuasa militer ini” ujar Abdullah.
Menurut Amas, peristiwa ini sangat memilukan, KMK juga mengapresiasi partai-partai oposisi yang tidak setuju dengan kudeta militer ini, karena kalau dikuasai militer, demokrasi tak bisa bernafas di Turki. KMK berharap demokrasi tetap tegak dan kuat di Turki.
“Siapapun yang menyamar-nyamarkan jalan terang demokrasi di Turki, akan habis dengan sendirinya” tutur Amas.
(Prw)