KedaiPena.Com – Pemprov Banten mengajak komponen masyarakat untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Banten. Hal tersebut lantaran potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Banten sangat besar.
Demikian disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) saat menjadi narasumber dalam kegiatan seminar secara virtual yang diselenggarakan oleh Alumni Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB)
“Potensi kelautan dan perikanan sangat baik dan harus dikelola dengan baik,” ucap Wahidin begitu dirinya disapa, ditulis, Minggu, (22/8/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Wahidin mencontohkan, potensi benur di wilayah Selatan Banten cukup baik. Belum lagi, potensi budidaya sidat yang sudah diekspor ke Jepang namun masih tangkapan liar.
Menurutnya, dengan posisi geostrategis Banten yang memiliki 3 (tiga) karakteristik perairan di sekelilingnya dengan jenis ikan dominan berbeda di setiap karakteristik perairan.
Oleh sebab itu, lanjut Wahidin, potensi kelautan dan perikanan di Banten sangat potensial untuk dikembangkan.
“Oleh karena itu potensi kelautan dan perikanan di Banten harus dikelola dengan baik, terencana dan terarah,” katanya.
Keuntungan lain, kata Wahidin, Provinsi Banten juga menjadi wilayah penyangga bagi Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, lanjut dia, wilayah perairan Banten bisa menjadi pengembangan pelabuhan alternatif.
Untuk itu, Pemprov Banten melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, fokus menggali serta mengembangkan potensi kelautan dan perikanan, baik laut maupun darat.
Hal itu ditandai dengan penyediaan berbagai sarana atau fasilitas, guna menunjang penggalian potensi perikanan.
Dalam upaya pengembangan perikanan di Pelabuhan Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, pada tahun 2021 akan dibangun break water, pemagaran, revitalisasi kios, revitalisasi docking, dan pembangunan tempat pemasaran ikan.
Selain itu, juga akan dibangun docking di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, Kabupaten Pandeglang.
“Pemprov Banten juga sudah membuat road map pembangunan pelabuhan perikanan yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) transisi 2023-2024 maupun RPJMD 2025-2029,” ujar Eli.
Pemprov Banten akan mengembangkan pelabuhan terpadu di wilayah Banten Selatan. Pelabuhan Perikanan (PP) Binuangeun, Lebak dan Pelabuhan Perikanan Cikeusik, Pandeglang akan dibangun secara bersama dengan standar kelas PPI.
Selanjutnya, PP Binuangeun dan Cikeusik akan dibangun secara terintegrasi dan terpadu menjadi Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banten Selatan (Binuangeun-Cikeusik).
“Dengan harapan pelabuhan terpadu tersebut menjadi landmark Provinsi Banten, dengan konsep pelabuhan perikanan internasional dan pelabuhan perikanan modern yang dilengkapi e-fishing port dan sistem resi gudang-cold storage. Konsep lainnya, pola cost-profit sharing Pusat, Provinsi dan Kabupaten,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi