KedaiPena.com – Peran seorang ibu yang multitasking haruslah diisi dengan sikap bijaksana serta kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Sehingga peran ibu, akan menjadi tonggak kemajuan bangsa ini melalui pembangunan generasi muda yang sehat dan berkarakter.
Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi Gerindra, Endang Setyawati Thohari menyatakan peran seorang ibu adalah sebuah peran yang multitasking.
“Berdasarkan pengalaman saya sebagai ibu dan anggota dewan, yang pertama harus dipahami adalah pengaturan waktu dari berbagai peran yang harus dijalani,” kata Endang saat dihubungi, Jumat (22/12/2023).
Ia menceritakan dalam kesehariannya, setelah melakukan ibadah malam, ia tak pernah tidur dan langsung beraktivitas memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Setelah memenuhi kebutuhan keluarga, baru lah ia mengurus hal lainnya. Jadi harus pintar menyesuaikan diri. Memang tidak mudah, walaupun perjuangan ibu maupun perempuan ini sudah dilakukan sejak tahun 1928 dulu,” ungkapnya.
Endang juga menyebutkan seorang ibu harus bisa bijak dalam menyikapi semua kondisi di sekitarnya dan tetap memperhatikan keluarga, walaupun usaha di luar keluarga itu ditujukan untuk keluarga juga.
“Selain mengatur waktu, menjaga kesehatan juga menjadi peran penting seorang ibu. Bukan hanya dirinya sendiri tapi juga kesehatan dan nutrisi bagi keluarga. Terutama kesesuaian gizi yang sesuai bagi setiap anggota keluarga,” ungkapnya lagi.
Ia mengingatkan seorang ibu juga harus banyak belajar dan bisa mensyukuri apa yang diterima. Seperti dirinya, yang banyak menerima tantangan saat harus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang S3, bahkan hingga belajar ke negeri orang.
“Peran ibu itu sangat banyak. Mulai dari sebagai kakak, sebagai guru, sebagai dokter, hingga jika tidak memiliki ART, harus memegang seluruh pekerjaan rumah tangga, menjadi manajer di rumah. Sehingga, menjadi seorang ibu harus lah memiliki kesadaran dan niat suci dari diri sendiri, untuk menjaga agar tidak kehilangan jati diri kita sendiri,” kata Endang Setyawati.
Proses pembangunan karakter dan edukasi ini tidak lah mudah, lanjutnya, tapi bisa dilakukan selama bisa menjaga keseimbangan.
“Terus belajar dan menempa diri, menyesuaikan diri dengan lingkungan, memahami adab dan kebiasaan di suatu lingkungan, agar kita bisa terus tumbuh menjadi sosok yang mampu memberikan contoh bagi generasi selanjutnya,” ujarnya.
Dan yang terakhir, tuturnya, sebagai seorang ibu yang duduk sebagai anggota legislatif, ia menyatakan kerap membagikan pengalaman-pengalamannya kepada anggota partai yang lebih muda.
“Misal saja, terkait rapat partai yang seringkali hingga larut malam. Saya mengedukasi, bahwa ada kebutuhan istirahat yang cukup, yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang. Apalagi saya, yang sudah masuk kaum kolonial, itu kan butuh tidur 7 jam sehari. Jadi sekarang kalau rapat tidak boleh lebih dari jam 10 malam,” ujarnya.
Termasuk juga, ia membagi ilmu tentang bagaimana membangun ketahanan pangan dan ketahanan kesehatan.
“Saya selalu mendorong para generasi muda, untuk mulai mengembangkan sumber daya pangan asli Indonesia. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tapi bisa juga untuk mengurangi impor pangan. Termasuk juga, mendorong generasi muda untuk lebih memahami pengelolaan pangan untuk memastikan ketercukupan gizi pada anak kecil, sehingga kita bisa menurunkan kasus stunting,” pungkas Caleg dari Dapil Jawa Barat III ini.
Laporan: Ranny Supusepa