KedaiPena.Com – Olaharga Indonesia khususnya badminton atau bulu tangkis harusnya dapat menjadi bagian industri selayaknya NBA di Amerika Serikat (USA). Terlebih, potensi badminton atau bulu tangkis sangat besar dengan segala prestasi yang dimiliki.
Demikian disampaikan oleh Badminton
Enthusiast Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat menjadi pembicara dalam PHD Corner edisi Rabu, (11/8/2021). Dalam PHD Corner episode ini, turut hadir mantan Pebulu Tangkis Nasionala Candra Wijaya, peraih medali emas dalam olimpiade, Sydney tahun 2000.
Bulu tangkis Indonesia sendiri kembali menorehkan prestasi melalui medali emas di olimpiade Tokyo 2020 lewat pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Cabang olahraga bulu tangkis sendiri rutin menorehkan prestasi medali emas dalam ajang olimpic.
“Kalau saya lihat dari generasi muda kita pasti melihat potensi karena sekarang jaman sudah berubah dalam arti istilahnya, kita terinspirasi dari Michael Jordan. Sebelum dia, NBA itu tidak ikonik seperti sekarang. Namun karena dia itu menjadi ikonik yang tidak pernah nonton NBA saja jadi nonton karena dalam arti branding,” kata Rahayu sapaanya.
Oleh sebab itu, lanjut Rahayu, kedepan diperlukanya, kerjasama antara pihak yang mengerti terkhusus Industrialisasi dalam bidang olaharga.
“Itu kan bisa tidak hanya untuk menjualan produk. Ya jualan produk olahraga (harus) dibuat branding tertentu,” papar Waketum Gerindra ini.
Meski demikian, lanjut Rahayu, industri dalam olahraga badminton atau bulu tangkis tidak bisa disamakan dengan sepak bola saat ini.
“Sepak bola menurut saya memang lebih mudah karena dia bisa menjual tiket untuk stadion yang lebih besar jadi ada income disitu. Makanya, banyak yang berbondong-bondong ingin menjadi owner untuk klub sepak bola dan artis-artis saat ini punya klub sendiri. Tetapi untuk cabang yang lain pun bisa,” tegas Rahayu.
Laporan: Sulistyawan