KedaiPena.Com – Menembus puncak tertinggi Indonesia, Cartenz Pyramid, ‎The Top Of Indonesia Highest Mountain 4884 MDPL.
Demikian mimpi hampir seluruh pendaki dan penjelajah Indonesia. Itu pula yang membuat pendaki asal Maluku, Khoko Handoko.
Harga pendakian yang begitu mahal, berkisar ‎ antara Rp40-50 juta, tidak membuatnya patah arang.Â
Mahalnya harga pendakian di pulau yang berada di ujung timur Indonesia itu memang, mengalahkan perjalanan ke gunung-gunung di luar negeri.
Meski demikian, uang bukanlah segalanya. Ada pula, pihak yang banyak uang tapi tidak bisa menembus puncak berselimut salju yang berada di gugusan Pegunungan Jaya Wijaya.‎
“Saya yakin, ini adalah pembuktian bahwasanya Yang Maha Pencipta, Allah SWT akan selalu membantu hambaNya yang bersungguh-sungguh dalam niat dan usaha,” ujar Khoko Handoko dalam obrolan dengan KedaiPena.Com, belum lama ini.‎
Khoko Handoko dan tim, mempersiapkan fisik dan mental demi mewujudkan mimpi tersebut. Di antara ‘training centre’ dilakukan dengan pemanjatan di Tebing FPTI Maluku, Liang, Ambon.‎
Keterampilan ‘climbing’ mutlak diperlukan untuk mencapai summit. Pendakian sendiri diperkirakan memakan waktu 9-12 hari. Semua tergantung dengan proses aklimatisasi dari ‘base camp’ menuju pos-pos berikutnya, dan cuaca di sekitar ‘base camp‎’.
“Ada enam orang yang berangkat. Ada juga anggota tim dari Kalimantan Barat yang berjumlah tiga orang, dari jakarta satu orang dan orang dan Makassar 1 orang. Saya sendiri dari Maluku‎,” jelas sendiri.
” Ekspedisi ini kami namakan ekspedisi Tanah Papua, Mapala Untan. Tapi saya juga membawa benderaIndonesia ama Pendaki Indonesia Korwil Maluku,” sambungnya.
Jalur yang dipilih, sambung dia, adalah melewati Nabire-Sugapa-Swanggama-Basiga-Endasiga-Ebay-Nasidome-Base Camp-Puncak Cartenz‎.
‎‎
“Untuk logistik yang dibawa sama seperti biasanya pendakian, namun disesuaikan dengan berapa lama pendakian,” tandasnya.
Laporan: Reddy Tendean
Foto: Istimewa