KedaiPena.Com – Indonesia adalah negara Archipelago terbesar di dunia. 2/3 teritorialnya adalah lautan artinya semua ikan hias tropis ada di Indonesia.
Tercatat, ada 400 spesies ikan hias air tawar dan 650 ikan spesies ikan air laut. Dengan gambaran tersebut Indonesia memiliki potensi menjadi eksportir ikan hias terbesar di dunia.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono dalam sambutannya pada Opening Ceremony Nusatic 2018, di Indonesia Convention & Exhibition (ICE), Jum’at (30/11/2018).
Menurut Deputi Agung cara untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara eksportir ikan hias terbesar di dunia adalah dengan membudidayakan sebanyak-banyaknya ikan hias tersebut.
“Kami terus mendorong para penggiat ikan hias untuk bisa budidaya ikan hias, jangan menganggap laut kita adalah bank yang setiap saat bisa kita ambil ikannya kemudian mereka bisa beranak-pinak sendiri karena kalau seperti itu pasti ikan kita akan habis. Jadi salah satu jalannya kita harus membudidayakannya,” jelas Deputi Agung.
Budidaya ikan yang sudah ditargetkan tahun 2019 yaitu sebanyak 2,5 miliar ekor ikan hias. Hal ini menurut Agung akan terwujud jika Indonesia memiliki kemauan untuk menjaga keberlanjutan kehidupan ikan hias tersebut tidak hanya menjual saja.
“Selama ini yang dikenal sebagai raja ikan hias adalah Singapura dan bukan Indonesia, padahal ikannya dikirim dari Indonesia. Ini yang akan kita ubah bahwa kita akan menjadi gudang ikan hias, artinya kita yang akan mengelola ikan hias di Indonesia ini untuk disebarluaskan ke seluruh dunia dengan prinsip ‘suistainability’,” ujar Deputi Agung.
Untuk itu, menurut Agung, kegiatan Nusatic 2018 harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Banyak sekali pasar internasional dalam Nusatic 2018 ini yang bisa membawa Indonesia menuju negara eksportir ikan hias terbesar di dunia.
“Kita akan terus laksanakan kegiatan ini, kita perbesar dan kita tunjukan bahwa Indonesia memang benar mampu menjadi negara penghasil ikan hias terbesar di dunia yang ‘suistainabel’, tidak hanya bisa menjual tetapi bisa membudidayakan,” kata Deputi Agung.
Dengan demikian, menurut Deputi Agung ikan hias akan lestari ada di Indonesia, bisa terus kita manfaatkan dan anak cucu kita bisa menikmati hasilnya.
Nusantara Aquatic (Nusatic) 2018 berlokasi di Hall 1-2 Indonesia Convention & Exhibition (ICE), Tangerang, berlangsung pada tanggal 30 November-2 Desember 2018. Nusatic 2018 resmi dibuka oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Effendi Hardijanto, pada Jumat (30/11/2018).
Laporan: Ranny Supusepa