KedaiPena.Com- Target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 sebesar 5,3 persen diyakini akan terealisasi. Meskipun memang saat ini Indonesia dihadapkan pada berbagai dinamika global mulai dari konflik geopolitik, pengetatan kebijakan moneter negara maju, perlambatan ekonomi global hingga perubahan iklim.
Keyakinan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin saat disinggung soal realisasi target pertembuhan ekonomi di tahun 2023. Pemerintah sendiri melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan pertumbuhan ekonomi secara nasional di atas 5 persen pada tahun 2023 ini.
“Pastinya, kami tetap optimis untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada tahun 2023. Karena meski dihadapkan dengan berbagai dinamika global, seperti konflik geopolitik, pengetatan kebijakan moneter negara maju, perlambatan ekonomi global, hingga perubahan iklim,” kata Puteri, Selasa,(5/12/2023).
Puteri menjelaskan, keyakinan tersebut didasari lantaran ekonomi RI masih tetap tumbuh positif, solid dan konsisten di kisaraan 5 persen selama beberapa kuartal di tahun 2023 ini. Capaian tersebut, lanjut Puteri, menunjukkan kondisi fundamental ekonomi yang baik.
“Ekonomi kita masih tetap tumbuh positif, solid dan konsisten di kisaran 5 persen selama beberapa kuartal di tahun ini. Capaian itu tentu menunjukkan kondisi fundamental ekonomi yang baik,” ungkap Puteri.
Atas dasar itu, Puteri mengaku percaya diri, jika pertumbuhan ekonomi RI bisa sebesar 5,2 persen di tahun 2024. Puteri tak khawatir meskipun risiko perlambatan ekonomi global diperkirakan meningkat pada tahun 2024.
“Kita tetap realistis mampu mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2024,” beber Puteri.
Puteri pun meminta pemerintah untuk fokus mendorong sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, kata Puteri, pemerintah juga perlu mendorong pertumbuhan investasi dari perbankan, pasar modal, belanja modal BUMN, penanaman modal, serta internal pendanaan korporasi.
“Ini karena untuk meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dibutuhkan investasi hingga kisaran Rp6.900 triliun,” beber Puteri.
Puteri juga berharap, pemerintah dapat senantiasa mewaspadai setiap gejolak dinamika global yang berpotensi melemahkan perekonomian nasional.
“Karenanya, APBN 2024 nanti berperan krusial sebagai shock absorber atas berbagai dinamika tersebut,” tandas Puteri.
Laporan: Tim Kedai Pena