KedaiPena.Com – Pertamina persero mengalami kerugian hingga US$ 767,9 juta atau sekitar Rp 11 triliun sepanjang semester I 2020. Eks Pimpinan Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir meminta agar perusahaan plat merah tersebut berhemat.
“Lakukan penghematan dalam proyek-proyek besarnya seperti (kilang) Refinery Development Master Plan (RDMP) dan GRR serta juga meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri,” kata Inas, Rabu, (26/8/2020).
Selain itu, kata Inas, Pemerintah juga diharapkan segera membayar hutangnya yang cukup besar kepada BUMN energi terbesar di Indonesia ini.
“Karena Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar di sektor Bahan Bakar Minyak (BBM), dimana terjadi penurunan konsumsi BBM yang sangat signifikan sejak Januari hingga Juni 2020,” beber Inas.
Inas melanjutkan, konsumsi nasional BBM jenis Solar selama pandemi Covid 19 ini, sesuai data BPH Migas yang mencatat penurunan mencapai 40 persen, sedangkan Premium turun sebesar 33 persen dari periode sebelumnya.
“Sedangkan procurement Pertamina untuk Januari sampai dengan Maret 2020 dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2019 dengan kondisi normal dan harga minyak dunia masih diatas USD. 65,- per barel,” papar Inas.
Inas pun mengaku tidak sepaham dengan banyak pihak yang mengaitkan ruginya pertamina lantaran buruknya kinerja dari direksi dan jajaran Komisaris selama ini.
“Jadi jelas Pertamina rugi akibat force majeur bukan karena kinerja perusahaan plat merah tersebut, dan faktor lain-nya yang sangat berpengaruh adalah selisih kurs,” pungkas Ketua DPP Hanura ini.
Laporan: Muhammad Hafidh