KedaiPena.Com – Pangkostrad, Letjen Edy Rahmayadi mengatakan, pihaknya akan segera komplain perusahaan pembuat meriam ‘giant blow’ buatan Cina yang meledak di Natuna beberapa waktu yang lalu.
“Ya bisa. Itu senjata tahun 2002. Sehingga panjang waktunya. Dan menurut saya mungkin karakteristik yang tidak sesuai dengan prajurit Indonesia,” papar dia di Natuna, Jumat (19/5).
Edy menjelaskan, bahwa yang menjadi permasalahan dari meledaknya meriam ‘giant blow’ itu bukan dari mana asal meriam tersebut.
“Persoalannya bukan dari mana, tapi kualitasnya. Dan kalau itu kesalahan senjata tidak bisa manusianya dihukum,” jelas dia.
Akan tetapi, lanjut Ketua Umum PSSI ini, para prajurit-prajurit mengetahui bahwa meriam-meriam tersebut masihlah layak untuk dipakai dan digunakan.
“Saya tak tahu. Yang dinyatakan hari ini masih layak pakai, ya kita pakai dia. Dan yang namanya pemakai, dibelikan ini ya saya pakai. Kalau dikasih bambu runcing ya saya pakai,” tandas dia.
Sekedar informasi, meriam ‘giant blow’ buatan Cina meledak dan menewaskan empat prajurit TNI yang sedang gladi bersih latihan militer di Natuna.
Laporan: Muhammad Hafidh