Artikel ini ditulis oleh Steph Subanidja, Guru Besar Ilmu Manajemen Dekan Sekolah Pascasarjana Perbanas Institute
HARI Bumi pertama kali dicetuskan pada 22 April 1970 oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson.
Pada saat itu, Amerika Serikat sedang mengalami gerakan lingkungan yang semakin meningkat, terutama akibat dari kekhawatiran akan dampak buruk dari polusi udara dan air, serta kerusakan lingkungan lainnya yang disebabkan oleh perkembangan industri dan pertanian intensif.
Nelson mengamati bahwa isu lingkungan belum mendapatkan perhatian yang cukup dalam agenda politik, sehingga dia merencanakan sebuah kampanye nasional yang menyoroti masalah-masalah lingkungan.
Ide untuk mengadakan “Hari Bumi” muncul sebagai upaya untuk menyatukan perhatian masyarakat Amerika Serikat terhadap isu-isu lingkungan yang mendesak.
Pada Hari Bumi pertama, jutaan orang turun ke jalan di seluruh Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam protes, kegiatan pembersihan lingkungan, dan acara-acara pendidikan.
Ini menciptakan momentum bagi gerakan lingkungan yang lebih luas, mendorong pembentukan undang-undang lingkungan baru, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Sejak itu, Hari Bumi telah berkembang menjadi perayaan global yang diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya, dengan fokus pada upaya-upaya untuk melindungi bumi dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan.
Hari Bumi adalah kesempatan bagi kita semua untuk merayakan planet kita dan mempertimbangkan bagaimana kita bisa lebih peduli terhadap lingkungan.
Hari Bumi dapat diperingati melalui berbagai cara. Pertama, organisasi lokal dapat mengadakan kegiatan pembersihan di area publik seperti pantai, taman, atau sungai.
Bergabung dalam kegiatan semacam ini untuk membantu membersihkan lingkungan sekitar adalah pilihan bijak. Kedua, kita dapat menanam pohon di area yang membutuhkan penanaman. Ini membantu menyokong keanekaragaman hayati dan menyerap karbon dioksida dari udara.
Ketiga adalah berbagi pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada teman, keluarga, atau komunitas. Kampanye penyuluhan lingkungan bisa sangat berharga.
Keempat, menggunakan hari itu untuk mengevaluasi penggunaan energi dan cara untuk menguranginya. Matikan lampu yang tidak digunakan, ganti lampu dengan yang hemat energi, atau gunakan transportasi umum atau sepeda jika memungkinkan.
Kelima, memulai program daur ulang di rumah, kantor, atau sekolah. Mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir adalah langkah penting untuk melindungi lingkungan.
Keenam, berbelanja dan makan makanan lokal dan organik.
Ini membantu mendukung petani lokal dan mengurangi dampak lingkungan dari pengiriman makanan jarak jauh dan penggunaan pestisida. Ketujuh, bisa dilakukan dengan memanfaatkan hari Bumi dengan menghabiskan waktu di alam.
Berjalan-jalan, mendaki gunung, berkemah, atau berkebun bisa menjadi cara yang baik untuk menghargai keindahan alam dan merayakan Hari Bumi. Setiap tindakan kecil punya dampak besar ketika dilakukan bersama-sama.
Kebijakan Pemerintah untuk Hari Bumi
Kebijakan pemerintah untuk memperingati Hari Bumi dapat bervariasi di setiap negara tergantung pada prioritas dan tantangan lingkungan yang dihadapi.
Namun, ada beberapa kebijakan umum yang sering kali diadopsi oleh pemerintah di seluruh dunia. Banyak pemerintah mengakui Hari Bumi sebagai hari resmi untuk memperingati dan meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan.
Mereka mungkin menyelenggarakan acara-acara khusus, konferensi, atau kampanye informasi. Pemerintah juga sering menerapkan atau memperkuat regulasi yang bertujuan untuk melindungi lingkungan.
Ini bisa termasuk undang-undang tentang pengelolaan limbah, perlindungan habitat alami, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Banyak pemerintah meluncurkan program penanaman pohon massal untuk mengatasi deforestasi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Program ini sering kali melibatkan partisipasi masyarakat luas.
Pemerintah dapat juga mengimplementasikan program pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang masalah lingkungan dan cara untuk menjaga kelestariannya.
Beberapa pemerintah memberikan insentif fiskal atau subsidi untuk teknologi dan industri yang berkelanjutan, seperti energi terbarukan atau transportasi ramah lingkungan.
Sebagai respons terhadap masalah sampah plastik, beberapa pemerintah telah mengenakan pembatasan atau larangan terhadap penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik atau sedotan plastik.
Banyak pemerintah terlibat dalam upaya internasional untuk melindungi lingkungan, seperti Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim atau Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB.
Pemerintah sering kali mendukung program konservasi habitat alam untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem penting. Ini hanya beberapa kebijakan yang dapat diadopsi oleh pemerintah untuk memperingati Hari Bumi dan menjaga lingkungan hidup.
Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta mencapai tujuan keberlanjutan. Selamat ulang tahun Bumi. Semoga panjang umur, sehat, dan bahagia.
[***]