KedaiPena.Com – Ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma dari seluruh region yaitu, Depok, Karawaci, Kalimalang dan Salemba menggelar aksi besar-besaran. Dalam aksinya, mereka menggugat keputusan pihak kampus yang dirasa merugikan para mahasiswa.
Ketua BEM Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma Yusuf mengatakan tuntutan mahasiswa kepada pihak kampus itu berisi tentang penyempurnaan regulasi kebijakan kampus secara general.
Mereka menuntut tansparansi dana untuk fasilitas kampus, pemberlakuan statuta kampus, memperjelas lembaga sertifikasi profesi (LSP) serta melibatkan mahasiswa dalam mengambil kebijakan.
“Jangan semena-mena mengambil keputusan tetapi tidak ada sosialisasinya ke para mahasiwa, apalagi keputusan-keputusan dari pihak kampus itu merugikan banyak mahasiswa gunadarma,” ujar dia dalam keterangan, ditulis, Selasa, (10/3/2020).
Pria kerap disapa Ucup menyatakan aksi ini diawali dengan longmarch yang dilaksanakan dari titik kumpul pertemuan mahasiswa di kampus E, Kelapa Dua, sampai ke kampus D, Margonda yang merupakan titik kumpul aksi gugatan.
Seruan penyemangat terus dilayangkan selama longmarch, yang berbunyi mahasiswa bersatu tak bisa dikalahkan, selama melakukan longmarch sepanjang 2 kilometer.
Dengan dikawal ketat oleh pihak kepolisian selama longmarch, membuat arus lalu lintas sepanjang jalan Margonda terhenti sejenak.
Dia menyampaikan sesampainya di kampus D, ribuan mahasiswa langsung berkumpul pada assembly point yang terletak di Gedung 6, Gunadarma Kampus D, Depok, Jawa Barat.
“Beberapa perwakilan mahasiswa langsung menuju gedung Rektorat Universitas Gunadarma, memanggil perwakilan dari rektorat yang belum juga kunjung turun menghampiri para mahasiswa karena alasan ruangan terlalu padat dan tidak kondusif,” imbuh dia.
“Kalau begitu kita dudukan saja rektorat di tengah titik perkumpulan, agar bisa mendengarkan dan menjelaskan gugatan kami,” tegas dia.
Lanjut Yusuf, kemudian para mahasiswa Gunadarma bergotong-royong mengambil bangku dan meja yang berada dikelas dan menaruhnya di tengah para mahasiswa yang berada titik kumpul gedung 6.
“Sehabis bergotong-royong mengambil bangku dan berkumpul dititik kumpul, ribuan mahasiswa kembali membakar semangat dengan nyanyian mars mahasiswa,” beber Ucup.
“Nyanyian semangat itu begemuruh selama menunggu rektorat untuk turun menemui para mahasiswa,” ujar dia.
Namun demikian, kata Ucup, tindakan tersebut tak kunjung membuat rektorat turun menghampiri mahasiswa.
“Tetapi itu tidak mengurangi semangat para mahasiswa yang tetap menunggu di titik kumpul aksi,” tandas dia.
Laporan: Sulistyawan