KedaiPena.Com – Musik campursari itu merupakan sejarah budaya lama Jawa yang mampu dinikmati dalam nuansa budaya modern yang aktual.
Demikian hal ini disampaikan Pembina kelompok Campursari Kecubung Gadung, Mas Sunar kepada wartawan di Wonosari, Yogyakarta, Sabtu (29/7).
Mas Sunar menegaskan musik Campursari sampai kapan pun bisa diterima masyarakat luas saat ini dan akan datang. Ia menambahkan hal ini disebabkan terciptanya perpaduan dari berbagai alat musik yang disesuaikan dengan imajinasi kreatif yang dimiliki para seniman lokal.
“Seniman Campursari harus mampu menyelami alam batin kebudayaan lama melalui seni musik tradisional dan mampu menangkap gegap gempita budaya trend melalui seni musik modern. Sehingga para pendengarnya bisa merasa nyaman,” kata Mas Sunar.
Ia mengatakan kreativitas para seniman musik Campursari dituntut melahirkan sebuah karya seni musik yang kontekstual dengan perkembangan zaman.
“Tuntutan kreativitas itu bertujuan bisa menjadi kata kunci dalam melawan kekuatan-kekuatan budaya asing yang seringkali menjadi ancaman terhadap tradisi dan budaya lokal,” katanya.
Pria yang memiliki dua putra ini mengaku mulai mencintai musik Campursari sejak tahun 2000. Alasannya mencintai musik tersebut disebabkan tunduknya alat musik ciptaan budaya asing terhadap pakem dari alat musik tradisional dari tanah Jawa.
“Saya kagum sekali saat mendengar gabungan dari alat musik ciptaan budaya barat yang tunduk dengan langgam dan Gending Jawa. Sejak itu saya mulai mendalami musik Campursari,” imbuhnya.
“Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, namun semua pihak sepakat bahwa campursari bisa merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa,” tutupnya.
Laporan: Galuh Ruspitawati