KedaiPena.Com – Menteri Hukum dan HAM Yassona H. Laoly telah menerbitkan SK No. M.HH.03.AH.11.01 Tahun 2016 tentang perpanjangan Masa Kepengurusan Hasil Muktamar Bandung masa Khidmat 2011-2015.
Sontak saja, DPP PPP hasil Muktamar Jakarta di bawah pimpinan Djan Faridz ini menuding Menteri Yassona telah melakukan kezaliman yang luar biasa.
Djan Faridz mengatakan, pihaknya adalah pengurus PPP yang sah. Ini didasari putusan Mahkamah Agung (MA), yang menolak permohonan kasasi dari Romahurmuziy. Putusan MA RI itu bernomor 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015
“MA menolak gugatan dari pemohon 1 Wakil Kamal dan pemohon 2 Romahurmuziy. Jadi susunan pengurus muktamar di Jakarta yang merupakan susunan yang sah,” tegas dia di Jakarta, Minggu (21/2).
Yang kedua, Djan melanjutkan alasan sahnya kepengurusannya, Muktamar Bandung yang menghasilkan kepemimpinan Surydharma Ali berakhir 2015. “Ini ibarat mayat mau dihidupkan lagi. Dan kalau begini, pasti ada akibat. Akibatnya keputusannya tidak sah, dan harus batal demi hukum,” sambungnya lagi.
Ia pun mengatakan, sikap Ketua Majelis Syariah KH Maimun Zubair meminta kepada pemerintah agar mengakui kepengurusan PPP kubunya.
“Mbah Mun (sapaan KH Maimun Zubair) bilang, PPP Jakarta itu punya keputusan MA, mbok dihormati. Biar Romi bergabung bersama-sama, setelah itu biarlah mereka melakukan muktamar sendiri,” imbuh dia.
(Prw/Foto: Istimewa)