KedaiPena.Com – Menteri Ristek dan Dikti RI Mohamad Nasir menegaskan, Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU) harus dapat memberikan pelayanan secara baik kepada masyarakat.
“Pelayanan harus serba baik. Perawat jangan bentak-bentak pasien, jangan ada pasien yang kelamaan ditangani karena alasan tidak ada dokter. Seluruh SOP-nya harus betul-betul baik,” ujar Mohamad saat memberikan sambutan dalam grand opening RS USU, di Jalan Dr Mansur, Kota Medan, Senin (9/1).
Sebelumnya, Menteri menyebutkan bahwa saat ini di Indonesia terdapat 24 Rumah Sakit Pendidikan. Kendati, masih sebanyak 3 Rumah Sakit yang mendapatkan akreditasi paripurna.
“Saat ini ada 24 Rumah sakit pendidikan. Ada delapan yang sudah soft lounching dan baru tiga yang mendapatkan akreditasi paripurna. Ini luar biasa dan berkat kerjakeras pak Direktur dan pengelola rumah sakit,” ujar Menteri.
Menteri pun berharap rumah sakit USU dapat mencerminkan akreditasi bintang lima yang mereka raih dengan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Pelayanan harus serba baik. Perawat jangan bentakbentqk pasien, jangan ada pasien yang kelamaan ditangani karena alasan tidak ada dokter. Seluruh SOPnya harus betul-betul baik,” pungkasnya.
Menteri juga menekankan, agar pihak dokter atau rumah sakit USU nantinya melakukan penelitian terhadap fonemena penuhnya ruang rumah sakit oleh pasien yang berobat. Apakah penuhnya rumah sakit tersebut karena tingkat kepercayaan pasien kepada rumah sakit tersebut tinggi atau ada hal lainnya yang perlu diketahui.
“Ini perlu diteliti, apakah juga pasien yang masuk itu adalah pasien yang lama sebelumnya mendapat perawatan,”terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, T Erry Nuradi juga meminta Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU) agar dapat memberikan pelayanan prima berstandar internasional.
“Kita warga Sumut merasa bangga RS USU menerima akreditasi paripurna bintang lima. Sebagai alumni USU dan Ketua Ikatan Alumni USU hari ini saya merasa bangga RS USU sudah mampu mensejajarkan diri dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Saya berharap RS USU mendukung terwujudnya rumah sakit dengan standart internasional di Sumut,” ujar Gubernur saat Grand Opening RS USU di Jalan Dr Mansur, Senin (9/1).
Dikatakan, kehadiran RS USU juga diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ditengah tingkat pertumbuhan kamar di rumah sakit cukup tinggi karena dipenuhi pasien. Oleh karenanya RS USU harus bisa mengejar teknologi baru di tengah tantangan yang semakin banyak.
Gubsu menyebutkan, sesuai dengan UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit dikatakan bahwa penyelenggaran rumah sakit harus berazaskan pancasila dan berdasarkan nilai-nilai kemanusia yang tidak memandang suku bangsa, agama, status sosial, dan ras. Nilai-nilai etika dan profesionalisme juga merupakan yang utama dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat.
Dia menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini bahwa masih banyak masyarakat yang lebih memilih berobat ke luar negeri seperti ke Penang, Kuala Lumpur maupun ke Singapura. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi rumah sakit USU untuk membuktikan kalau rumah sakit di Sumut tidak kalah dengan rumah sakit diluar negeri.
“Saya berharap RS USU ini memiliki organisasi yang efektif, efesien dan akuntable sehingga mencapai visi dan misi rumah sakit dengan menjalankan tata kelola ramah sakit yang baik. Dengan adanya rumah sakit yang bagus termasuk USU akan memberikan kepercayaan diri kita kalau rumah sakit kita tidak kalah dengan yang di luar negeri itu,†harapnya.
Lebih jauh, Gubernur menuturkan bahwa dalam penyelenggaraan rumah sakit diperlukan audit kinerja dan audit medis yang dapat dilakukan ditingkat  internal dan eksternal. Guna meningkatkan mutu pelayanan oleh karenanya wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal tiga tahun sekali oleh lembaga independen.
Selain itu juga diperlukan pembentukan dewan pengawas rumah sakit yang bersifat non struktural. Untuk dewan pengawas ini keanggotaannya bisa dari unsur rumah sakit, organisasi profesi dan tokoh masyarakat.
Laporan: Iam