KedaiPena.com – Menyikapi terusnya peningkatan harga beras, baik medium maupun premium, pemerintah memutuskan untuk menggenjot produksi beras dalam negeri.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pemerintah akan menambah anggaran subsidi pupuk di tahun 2024, dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, atau naik dua kali lipat.
“Beliau sudah putuskan dalam ratas dan menyampaikan langsung dihadiri beberapa Menteri, Menteri BUMN, Menko Ekonomi, Menteri Pertahanan, Kepala Badan Pangan, Menteri Keuangan, Dirut Bulog dan beliau langsung putuskan pupuk 4,77 juta ton dinaikkan kuantumnya jadi 9,55 juta ton, kami harap seluruh petani di Indonesia lakukan tanam cepat,” kata Amran di Kantor Kementan, Selasa (27/2/2024).
Selain itu, lanjutnya, pemerintah akan mengambil langkah antisipatif dampak el Nino dengan melakukan pompanisasi sungai besar di pulau Jawa, diantaranya Bengawan solo. Tujuannya agar tanaman padi bisa bertahan sehingga ancaman gagal panen dapat teratasi.
“Kabar baik dari Menteri PUPR, ada bendungan yang dibangun akan mengairi 200 Ha yang sudah existing, tipenya 120 bisa menjadi 240, 2x lipat, ini kabar baik,” ucapnya.
Amran menyebutkan langkah lainnya adalah optimalisasi lahan dengan teknologi sumur dalam serta sumur dangkal air tanah, yang sudah diuji coba di Gunung Kidul dengan mengairi 1.000 Ha dengan biaya Rp 14 miliar.
“Optimalisasi lahan kerja sama dengan TNI. Karena gerakan harus cepat. Ada El Nino yang begitu dahsyat, bahkan menurunkan luas tanam itu 20 hingga 30 persen,” ucapnya lagi.
Ia menyatakan langkah-langkah tersebut ditargetkan bakal menghasilkan produksi lahan pertanian bagi petani, sehingga produksi dalam negeri bisa menopang kebutuhan yang ada.
“Produksi kita di Maret, April, Mei, Juli insyaallah aman. Hanya saja jika kita harus menyiapkan di Juni, Juli, Agustus September, Oktober, kita harus siapkan dari sekarang, kita ini preventif, bukan kuratif terjadi baru panik,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa