KedaiPena.com – Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak generasi muda dalam menerapkan dan menyebarluaskan Gaya Hidup Minim Sampah untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Disampaikan, Festival HPSN terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, yaitu pemutaran video-video gaya hidup minim sampah, pentas musik, talkshow dan pameran dengan melibatkan hampir semua stakeholder mulai dari pelajar dan mahasiswa, para pendidik (guru), dunia usaha, kementerian/lembaga, produsen, asosiasi dan komunitas. Festival ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi millennial, dan publik secara luas tentang upaya pengurangan sampah dalam menerapkan dan menyebarluaskan gaya hidup minim sampah.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam ekonomi dan sosial menuju Indonesia yang maju.
“Kita mempunyai target pada tahun 2045 jadi negara maju, bahkan mungkin lebih maju daripada Inggris, kita mungkin negara maju kelima, enam atau tujuh, kira-kira sekitar itu, sekarang kalau dari kekuatan ekonomi, kita ada di nomor 19,” kata Siti dalam rangkaian HPSN 2023, KLHK menyelenggarakan Festival HPSN di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, ditulis Rabu (1/3/2023).
Ia menyatakan dengan potensi generasi muda yang mencapai 25,87 persen adalah generasi milenial dan 27,94 persen generasi Z dari total 270 juta penduduk, akan mampu memaksimalkan upaya penggerakan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan Indonesia ke depan.
“Berdasarkan hasil survei pada Gen Z yang terangkum dalam Indonesia Gen Z Report 2022, sebanyak 79 persen menyatakan perubahan iklim merupakan isu serius. Selanjutnya 70 persen merasa bertanggung jawab terhadap iklim, dan 66 persen bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan. Hasil yang hampir serupa pun diperoleh dalam Indonesia Millennials Report 2022,” paparnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan Generasi Millennial dan Gen-Z memiliki peran strategis dalam pencapaian target Zero Waste Zero Emission, dimana Indonesia telah memberi komitmen kepada dunia dalam pengendalian perubahan iklim. Sebagai bentuk komitmennya, Indonesia telah menyampaikan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (Enhanced NDC) pada tanggal 23 September 2022 yang meliputi target penurunan emisi gas rumah kaca yang semula 29 persen menjadi 31,89 persen untuk skenario kebijakan melalui upaya sendiri (CM1) dan sebesar 41 persen meningkat menjadi 43,20 persen tahun 2030 dengan skenario kebijakan melalui dukungan kerjasama internasional (CM2).
Berkaitan dengan peringatan HPSN, ia berpesan kepada generasi muda, untuk turut serta membantu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
“Perubahan gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan harus mulai dibiasakan sehingga 2 generasi ini, milenial dan Gen-Z dapat berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Siti.
Ia juga menyatakan bahwa sudah saatnya untuk mengubah pola kebiasaan dengan penuh kesadaran untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan atau sustainable living. Beberapa gaya hidup berkelanjutan yang bisa menyelamatkan bumi yang dapat diterapkan antara lain menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan belanja tanpa kemasan. Kemudian, melakukan gerakan pilah sampah dari rumah, mebiat kompos dari sisa makanan, Mencegah timbulan sampah, serta memulai gaya hidup minim sampah.
“Saya mengajak semua yang hadir untuk menerapkan dan mengembangkan prinsip dasar 3R (reduce, reuse, recycle), yaitu mengoptimalkan rantai nilai pengelolaan sampah dari sumber dengan penerapan konsep ekonomi sirkular dan membangun industrialisasi penanganan sampah melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan fasilitas pengolahan sampah yang dikelola secara profesional serta terintegrasi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa