KedaiPena.Com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 di Sembalun, salah satu lokasi konservasi terindah di Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB (17/8/2024).
Pada lokasi dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, Menteri LHK didampingi oleh Dirjen KSDAE, Dirjen Gakkum, Kepala BSI, staf ahli, eselon II, dan kepala UPT lingkup KLHK wilayah Bali Nusa Tenggara, serta dihadiri berbagai elemen mulai dari pemerintah daerah, aparat TNI dan Polri, tokoh masyarakat, pelajar, hingga organisasi wanita dan kepemudaan.
Upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 di Sembalun berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat kebangsaan, dengan mengusung tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Tema ini sebagai simbol semangat untuk mendorong kemajuan dan keberlanjutan bangsa.
Selain memimpin upacara, Menteri LHK juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan semangat kemerdekaan dari masyarakat, pejabat, dan tokoh masyarakat setempat yang sangat membanggakan.
Dalam pidatonya, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, serta dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jenderal Purn. TNI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dikatakan Menteri LHK, Peringatan HUT RI tahun ini memiliki makna penting karena merupakan bagian dari masa transisi menuju Indonesia Emas 2045.
“Momen ini adalah batu loncatan bagi Indonesia untuk mencapai masa depan yang lebih cerah,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa kemerdekaan yang kita raih harus mencakup makna yang lebih luas, selain kemerdekaan politik, juga termasuk kebebasan untuk hidup di lingkungan yang sehat dan lestari serta untuk hidup sejahtera.
Pada kesempatan ini, Siti Nurbaya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, melalui upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pemanfaatan akses hutan sosial bagi masyarakat, serta pembangunan infrastruktur hijau.
“Terima kasih atas kerja keras dan aksi nyata Bapak/Ibu sekalian serta seluruh generasi muda di wilayah Sembalun,” ucapnya.
Setelah upacara, Siti Nurbaya berinteraksi dan melihat langsung hasil kerja masyarakat setempat.
Menteri LHK juga menyapa para pendaki dari ketinggian Puncak Gunung Rinjani 3.726 mdpl, serta berkomunikasi melalui telekonferensi dengan para pendaki di ketinggian sekitar 2.008 mdpl yang turut menggelar upacara di Danau Segara Anak.
Para pendaki ini merupakan peserta kegiatan Tapak Rinjani dari Mapala Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
Selanjutnya, Menteri Siti Nurbaya juga mengadakan pertemuan di kantor Resort 2 TN. Gunung Rinjani di Sembalun dengan enam kelompok masyarakat konservasi sekaligus menyerahkan bantuan usaha ekonomi produktif masing-masing kelompok sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah).
Menteri LHK menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam menjaga Taman Nasional Gunung Rinjani sambil membangun manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan ini, Menteri Siti Nurbaya juga melepaskan liarkan Elang Bondol bernama Anjani dan Jayengrana, sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian alam.
Kemudian, Menteri LHK juga menyempatkan diri berkunjung ke Persemaian Mandalika. Dalam kunjungan tersebut, Siti Nurbaya menyampaikan bahwa Indonesia saat ini telah memiliki enam persemaian skala besar yang sudah beroperasional penuh, yaitu Persemaian Rumpin di Bogor, Persemaian Mentawir di Kalimantan Timur, Persemaian Likupang di Sulawesi Utara, Persemaian Bajo di NTT, Persemaian Toba di Sumatera Utara, dan Persemaian Mangrove G20 Suwung di Bali.
Menyusul kemudian adalah Persemaian Lianganggang di Kalimantan Selatan yang telah selesai dan sedang dalam persiapan operasional, serta Persemaian Mandalika yang progresnya telah mencapai 90%. Selain itu, Persemaian Kemampo di Sumatera Selatan yang saat ini dalam proses pembangunan.
Siti Nurbaya juga menegaskan pentingnya memikirkan tata kelola persemaian skala besar ke depannya.
“Persemaian Mandalika, sebagai upaya percepatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di NTB, diharapkan dapat berkolaborasi dengan Dinas Provinsi NTB melalui penyiapan hub-hub di seluruh KPH,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik