KedaiPena.com – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa pihanya tetap berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim, walaupun Presiden Amerika Serikat yang baru, Donald Trump menyatakan menarik diri dari Perjanjian Paris (Paris Agreement).
Ia menyatakan komitmen ini selaras dengan komitmen yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia akan tetap mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim dan kenaikan suhu Bumi.
“Sehingga ini komitmen akhir yang disampaikan Pak Presiden sampai hari ini, sehingga kemudian pada saat dikontribusi dengan Presiden Trump yang keluar dari Paris Agreement, kita masih memegang pada arahan pidato Pak Presiden secara resmi di dalam G20 di Brazil,” kata Hanif, Rabu (5/2/2025).
![](https://assets.kedaipena.com/images/2024/10/Screenshot_20241020_223712_Chrome.jpg)
Ia memaparkan langkah-langkah tersebut akan diwujudkan dalam program KLH/BPLH tahun 2025 dengan merujuk kepada Asta Cita yaitu mendorong kemandirian dalam hal air dan ekonomi hijau, hilirisasi industri berbasis sumber daya alam serta pembangunan yang berketahanan iklim.
Tema pembangunan lingkungan hidup untuk tahun ini adalah optimalisasi ekonomi sirkular dan nilai ekonomi karbon untuk mendorong ketahanan pangan dan energi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Ada indikator kinerja utama yang akan kita capai sesuai dengan draft final RPJMN yang hari ini menunggu pengesahannya,” ujarnya.
Di depan anggota dewan, ia pun menjelaskan beberapa indikator kinerja utama 2025 itu termasuk persentase penurunan emisi GRK dari lima sektor yang selaras dengan pembangunan rendah karbon mencapai 26,67 persen, indeks kinerja pengelolaan sampah mencapai 58 poin, indeks daya dukung dan data tampung lingkungan hidup 0,567 poin serta indeks kualitas lingkungan hidup mencapai 76,49 poin.
Laporan: Ranny Supusepa