KedaiPena.com – Menyikapi lonjakan konsumsi BBM di saat libur Lebaran, Menteri ESDM Arifin Tasrif mendorong PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkuat pasokan dan layanan selama periode Satgas RAFI 2024.
“Menghadapi lebaran kali ini, tingginya angka pemudik dibanding tahun 2023 lalu meski diantisipasi dengan mengamankan gasoline. Perlu diperhatikan juga kantong-kantong (lokasi BBM) yang relatif padat dilalui pemudik,” kata Arifin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/4/2024).
Terpusatnya pergerakan mudik, sambung Arifin, ke arah Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara pada akhir pekan ini mendorong peningkatan konsumsi sejumlah wilayah tersebut.
Sumatra Selatan menjadi wilayah tertinggi mengalami peningkatan gasoline sebesar 27 persen, disusul Lampung (26 persen); Bengkulu dan Nusa Tenggara Timur (23 persen); Bali, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat dan (16 persen); Jawa Barat dan Jawa Tengah (13 persen); DI Yogyakarta dan Jawa Timur (12 persen); Banten (9 persen); dan DK Jakarta (6 persen).
Selanjutnya, Nusa Tenggara Timur jadi wilayah dengan penambahan konsumsi tertinggi gasoil mencapai 24 persen diikuti oleh Bengkulu dan DKI Jakarta (19 persen); Sumatera Selatan (17 persen); Banten (14 persen); Jawa Barat (13 persen); Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat (11 persen); Jawa Timur (8 persen); Bangka Belitung (7 persen); Lampung (6 persen) dan Bali (3 persen).
Sebaliknya DI Yogyakarta mengalami penurunan 9 persen dan Jambi mengalami penurunan 7 persen konsumsi gasoil.
“Khusus sektor industri, gasoil turun drastis 22 persen, tapi pada armada laut naik 17 persen,” jelas Arifin.
Arifin mengutarakan selain ketersedian BBM di jalur mudik, pergerakan kendaraan pada destinasi wisata juga menjadi salah satu yang perlu diantisipasi dan terpenuhi. Kendati begitu, pengawasan yahng terintegrasi berbasis digital, seperti implementasi kode QR harus dikawal ketat agar penyaluran BBM bisa sesuai dengan yang sudah ditentukan.
Di samping BBM, pergerakan grafik konsumsi juga nampak dari pemanfaatan Avtur yang melonjak hingga 15 persen dan Liquified Petroleum Gas (LPG) sektor rumah tangga sebesar 2,1 persen.
“Kecukupan energi harus tetap dijaga demi menjamin kenyamanan mudik,” tegas Arifin.
Di sisi lain, Menteri ESDM meminta kepada PLN agar siap sedia memastikan pasokan listrik tidak mengalami gangguan selama masa liburan Idulfitri berakhir. Apabila terjadi gangguan, proses penanganan dan komunikasi harus dilakukan secara intens.
“Tidak boleh ada kegiatan Lebaran yang terganggu karena listriknya padam di ruang publik, baik di tempat ibadah, rumah sakit, bandara, stasiun, alun-alun, maupun pusat kegiatan masyarakat lainnya. Saya minta tim Satgas RAFI tetap siaga. Kalau ada gangguan, tolong segera komunikasikan dengan baik,” pungkas Arifin.
Laporan: Ranny Supusepa