KedaiPena.com – Untuk menekan kenaikan harga tiket pesawat, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong penambahan armada maskapai nasional, salah satunya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Ia menyebutkan, sebagai negara dengan kepulauan besar, Indonesia idealnya memiliki sebanyak 7.500 pesawat sebagai benchmarking dengan jumlah pesawat di negara maju seperti Amerika Serikat. Tolok ukur dengan Amerika ini penting, karena Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan negeri Paman Sam itu mulai dari GDP sampai tingkat populasi penduduk.
“Realitas inilah yang harus kita perbaiki. Makanya, kemarin ada opsi Citilink gabung sama Pelita. Bahkan, belum lama ini kami juga melakukan roadshow ke Arab Saudi, Qatar, dan negara Timur Tengah lain,” kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Selasa (19/12/2023).
Ia menyebutkan roadshow itu dilakukan untuk mencari mitra strategis sebagai partner dan guna penguatan jumlah armada di maskapai pelat merah.
“Karena magic number-nya tadi 750 pesawat. Kalau gak segitu, harga tiket pesawatnya akan tetap mahal,” ucapnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa perseroan memang sudah memiliki rencana untuk menambah armada. Hanya saja, sampai saat ini jumlahnya belum final.
“Pelan-pelan, kami masih finalisasi internal,” kata Irfan.
Diinformasikan, Garuda dan Citilink mempunyai total 102 armada, yang terdiri dari berbagai tipe, sepeeri Boeing 777-300ER, Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, Airbus A330-300 dan Airbus A330-900neo.
Terkait merger Citilink dengan Pelita, Irfan menambahkan, pihaknya masih memfinalisasi proses integrasi tersebut. Sambil terus menunggu keputusan akhir dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
“Jadi, kami masih menunggu. Sabar saja ya,” tutupnya.
Laporan: Ranny Supusepa