KedaiPena.Com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui telah terjadi tren penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia setiap masanya.
Bambang begitu ia disapa membandingkan tren penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari terjadi dari tahun 70-an hingga sekarang.
“Di tahun 70-an, ekonomi kita pernah tumbuh sampai 7,5 persen. Saat itu ekonomi kita dikuasai oleh minyak dan gas bumi,” ujar Bambang di Jakarta, ditulis Selasa (5/1/2019).
Bambang melanjutkan, ketika harga minyak dan gas bumi jatuh di periode tahun 1980, ekonomi Indonesia pun mengalami diversifikasi. Indonesia pun lebih mengandalkan sektor pengolahan dan manufaktur.
“Dari pertengahan tahun 1980 sampai krisis moneter tahun 1998, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan sampai di 6,4 persen,” ujar dia.
Bambang pun mengungkapkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri sempat terjun bebas pada saat krisis tahun 1998. Saat masa krisis tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat minus di angka 14 persen.
“Indonesia yang tadinya sudah masuk sebagai negara dengan pendapatan menegah, sampai harus kembali ke masuk kategori negara dengan pendapatan rendah,” ujar Bambang.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat membaik dengan mengandalkan komoditas-komoditas batu bara dan minyak sawit (CPO), mantan Menteri Keuangan ini mengakui pertumbuhan ekonomi RI terus menyusut hingga sekarang.
“Di abad 21 ekonomi kita sudah kembali pulih kembal berbasis komoditas, meskipun berubah dari minyak dan gas bumi ke batu bara dan CPO (Sawit). Tapi tetap dari tahun 2000 sampai 2017 ekonomi kita tetap turun terus sampai menyentuh angka 5,3 persen,” papar Bambang.
Laporan: Muhammad Hafidh