KedaiPena.com – Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan optimistis dapat menekan angka impor komoditas pangan.
Ia mengatakan, pihaknya dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) akan berfokus dalam mengembangkan produksi pertanian terutama beras.
“Fokus pangan padi dan jagung, ini penting sekali. Impor ini 3,5 juta beras, kita menekan dulu, kembali ke titik 0. Insya Allah masuk swasembada kembali,” kata Amran, Rabu (25/10/2023).
Ia yakin penurunan impor beras bisa terwujud, walaupun masa kerjanya terhitung pendek. Ia mengingatkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara swasembada komoditas pangan, seperti beras, jagung, bawang merah.
“Bisa, karena dulu swasembada semua. Aku hanya bagian kecil dari pertanian. Pak Wamen, Pak Dirjen ini hebat-hebat, percaya deh ini berubah semudah membalikkan telapak tangan,” ujarnya singkat.
Untuk informasi, pemerintah pada awal tahun 2023 ini telah menugaskan Perum Bulog mengimpor 2 juta ton beras. Lalu, pada awal bulan Oktober ini, pemerintah kembali menugaskan Bulog mengimpor 1,5 juta ton beras. Di mana, pemerintah menargetkan 600 ribu ton dari kuota tambahan impor beras itu terealisasi masuk Indonesia hingga akhir tahun2023.
Terkait ancaman penurunan produksi beras akibat El Nino, dia menyinggung efek El Nino pada tahun 2015 yang masih lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Kala itu, ujarnya, Indonesia telah terbukti berhasil mengatasinya, bahkan menjadi swasembada beras hingga 2017.
“El Nino di 2015 tekanannya lebih tinggi, tapi bisa lolos. Dan tahun berikutnya 2016-2017 tidak impor,” pungkas Amran.
Seperti diketahui, Amran Sulaiman pernah menjabat sebagai Mentan pada periode pertama kepemimpinan Jokowi. Kini, Jokowi kembali memilih Amran mengisi kursi Mentan yang sempat diisi Syahrul Yasin Limpo. Di mana, Syahrul saat ini ditetapkan KPK sebagai tersangka perkara dugaan korupsi-gratifikasi Kementan.
Laporan: Ranny Supusepa