KedaiPena.com – Usia bukanlah kendala untuk tetap beraktivitas positif. Hal ini terlihat pada Komunitas Ceria Breeze Angklung, yang anggota termudanya pada umur 40an tahun dan anggota paling senior bahkan sudah mendekati usia 80an.
Tapi, semangat masih tetap terpancar dari tubuh mereka, yang juga masih lincah bersosialisasi. Pilihan nama Ceria Breeze Angklung, disebutkan, juga terinspirasi oleh sikap mereka yang selalu ceria saat beraktivitas.
Ditambah, perbedaan latar belakang dari para anggota komunitas, bukannya menjadi pemicu pemisah, malah menjadikan mereka menjadi lebih dekat.
Pembina Ceria Breeze Angklung, Ratna Sari Dewi menceritakan sejarah terciptanya Ceria Breeze Angklung berawal dari Komunitas Line Dance, La Mirage pada tahun 2006.
“Saat ada permintaan dari Walikota Darwin, untuk menggelar pertunjukan angklung pada tahun 2017, kami menawarkan pada para anggota Komunitas Line Dance untuk belajar angklung. Waktu itu, event-nya tentang Indonesia, karena itu, mereka mintanya angklung,” kata Ratna, ditulis (24/3/2023).
Usai pagelaran di Darwin, ternyata anggota komunitas tetap bersemangat untuk berlatih angklung.
“Total anggota kita sekarang itu 40 orang. Memang, untuk sekali pertunjukan itu biasanya, minimal 21 orang untuk artis angklungnya, ditambah dua penyanyi, satu pemain biola listrik, satu keyboard, dan satu saxophone. Lebih banyak jumlah artis angklungnya tentunya lebih bagus,” tuturnya.
Ia menyebutkan sejak terbentuk pada tahun 2017, sudah lebih dari 100 Kali mereka didapuk mengisi dalam suatu acara.
“Mulai dari acara resmi, yang berkaitan dengan institusi maupun event musiman. Seperti Imlek, Lebaran, Natal maupun beberapa kegiatan charity. Sehingga, kami menguasai bukan hanya lagu tradisional tapi juga lagu barat maupun lagu yang berkaitan dengan events musiman,” tuturnya lagi.
Humas dan Marketing, Ceria Breeze Angklung, Edy Krisyanto menyampaikan untuk tahun 2023 sudah ada beberapa jadwal yang menanti.
“Sudah ada beberapa jadwal. Untuk April, ada acara yang berkaitan dengan suasana Lebaran, Mei rencananya kami akan berangkat Semarang, Agustus juga sudah ada rencana. Tapi, yang paling ditunggu adalah rencana kami untuk terlibat pada Tong Tong Fair di Belanda. Ini sedang dipersiapkan terkait dokumennya,” kata Edy.
Ia menyatakan, Ceria Breeze Angklung ini sebenarnya bukanlah ajang untuk mencari keuntungan.
“Tapi lebih kepada menunjukkan kepada publik bahwa usia bukan lah penghalang untuk tetap memiliki aktivitas positif. Bonusnya, fisik sehat, kerja pikiran tetap optimal,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa