KedaiPena.Com- Peran sentral digital dalam pelaksanaan pemilu akan berperan besar untuk menjadi fondasi digitalisasi di Indonesia. Jika berhasil, melakukan digitalisasi, maka akan menghasilkan pemilu yang berkualitas.
“Keberhasilan digitalisasi Pemilu selain menghasilkan Pemilu berkualitas juga bisa menjadi salah satu fondasi digitalisasi Indonesia,” ujar Pakar IT Marsudi Wahyu Kisworo, begitu ia disapa kepada wartawan, Kamis, (24/3/2022).
Marsudi pun menegaskan, jika digital memang tentang teknologi. Namun, dalam transformasi digital ada perubahan mindset hingga budaya.
“Digital adalah tentang teknologi, tetapi transformasi digital adalah tentang perubahan mindset, perubahan perilaku, dan perubahan budaya,” ujar Marsudi.
Atas dasar itu, Mantan Komisaris Independen PT Telkom Indonesia ini mengaku , terdapat sejumlah tantangan merealisasikan digitalisasi dalam pelaksanaan pemilu. Pertama, tantangan, Sumber Daya Manusia (SDM) hingga infrastruktur.
“SDM dan infrastruktur yang belum menjangkau semua desa (masih ada 11% desa yang tidak tersambung Internet,” papar Marsudi.
Selain itu, kata Marsudi, ialah masalah regulasi dimana dalam Undang-undang (UU) Pemilu hanya mengakui perhitungan suara manual.
“UU pemilu yang hanya mengakui perhitungan suara manual,” jelas Marsudi.
Marsudi menambahkan, masalah kesadaran sekuriti juga menjadi faktor penghambat digitalisasi di sektor digital dalam pelaksanaan pemilu.
“Kesadaran sekuriti yang masih rendah dengan bukti diretasnya beberapa BUMN maupun lembaga pemerintah,” papar Marsudi.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengusulkan agar Pemilu 2024 menerapkan sistem electronic voting atau e-voting.
Usulan ini disampaikan Johnny dalam Rapat Digitalisasi Pemilu, Selasa (22/3/2022).
Menurut Johnny, pengadopsian teknologi digital dalam Pemilu 2024 memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam kontestasi politik yang legitimate.
“Baik dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu,” kata Johnny dalam keterangan tertulis, Rabu (23/3/2022).
Johnny mengatakan, pemungutan suara secara e-voting sudah digunakan di 34 negara di dunia yang dilakukan dalam berbagai bentuk dan tingkatan.
Laporan: Muhammad Hafidh