KedaiPena.Com – Bung Hatta sebagai intelektual dan Bapak Koperasi Nasional merumuskan gagasan pokok ekonomi kerakyatan. Hal ini patut diteladani karena sangat relevan dan kontekstual dengan kondisi kekinian masyarakat Indonesia dan di masa akan datang.
Demikian disampaikan Prof Dr Muhadjir Effendi, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (PMK) saat menjadi Keynote Speaker Peringatan 120 Tahun Bung Hatta dan Peluncuran Karya Lengkap Bung Hatta Buku 8, di Jakarta, belum lama ini.
“Konsep ekonomi kerakyatan yang dimanifestasikan melalui Koperasi telah terbukti mampu menjadi pilar ekonomi bangsa karena bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip gotong royong dan kekeluargaan. Koperasi juga menjadi cerminan dan ideologi falsafah Pancasila yang bertujuan memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Dituangkan dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 1945,” kata dia.
Dalam iklim neoliberalisme kapitalistik saat ini, koperasi memang menghadapi tantangan yang sangat berat. Tidak saja dalam konsep dan filosofisnya yang banyak kurang dipahami oleh generasi muda, namun juga dalam impelementasi koperasi itu sendiri.
“Karenanya harus ditanamkan kembali nilai-nilai dan pentingnya berkoperasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus memperkuat perekonomian bangsa,” paparnya.
Koperasi dengan demikian harus mampu beradaptasi dengan sistem ekonomi liberal kapitalistik yang semakin menguat.
“Inpres no 12/2016 tentang Gerakan revolusi mental, dan perpres no 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 REVOLUSI MENTAL menjadi program nasional ke 4,” lanjut Menko Muhadjir.
Kemenko PMK, imbuhnya, telah menginsiasi aksi nyata Gerakan Ayo Berkoperasi agar anggota koperasi lebih berintegritas, punya etos kerja tinggi, dan mempunyai jiwa kebersamaan dan gotongroyong. Insiasi ini didukung oleh Kemenko Perekonomian, Kemen UKM dan BPIP.
“Gerakan Ayo Berkoperasi ditujukan untuk mendaratkan Kembali konsep ekonomi kerakyatan terutama Koperasi kepada generasi muda. Mulai usia SD sampai Universitas dan diupayakan dipraktikkan dengan sebaik-baiknya. Diharapkan koperasi tidak hanya dipahami sebagai konsep tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia lagi.
“Buku Bung Hatta jilid 8 berjudul, “Ilmu Ekonomi, Dunia Usaha dan Perkembangan Masyarakat” adalah tepat untuk merefleksikan Kembali tentang pentingnya memiliki sistem ekonomi yang kuat, yang berbasis kerakyatan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi