KedaiPena.Com – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Mozambik Filipe Nyusi pada bulan Agustus 2023 lalu, mendorong kedua negara, Indonesia-Mozambik untuk menentukan 4 prioritas kerjasama di sektor tambang, infrastruktur transportasi, kesehatan dan perikanan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan Bersama dengan Menteri Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik Carlos Joaquim Zacarias kemudian resmi meluncurkan Task Force Indonesia-Mozambik pada 2nd Indonesia Africa Forum 2024, di Bali (2/09/2024).
“Presiden Joko Widodo terus mendorong diskusi bilateral bersama Presiden Mozambik, yang salah satu hasilnya membentuk Task Force kedua negara,” tutur Menko Luhut.
Baca juga: 26 Tahun Reformasi, Aktivis Beri Rapor Merah ke Jokowi: Demokrasi Merosot!
Sehubungan dengan kerja sama pada bidang kesehatan, Menko Luhut memaparkan bahwa tujuan indonesia fokus pada pengembangan obat-obatan, kualitas layanan kesehatan, dan penelitian medis maupun ilmiah.
“Tujuan utama kami adalah mengembangkan obat-obatan generik untuk penggunaan publik, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, membangun produksi vaksin domestik, dan mempromosikan penelitian medis dan ilmiah dalam kemitraan dengan lembaga kesehatan terkemuka di Mozambik,” ujar Menko Luhut.
Untuk kerja sama di bidang pertambangan dan energi, Menko Luhut menyatakan kolaborasi sangat dibutuhkan dalam transisi energi terbarukan, dan harus berfokus pada inovasi maupun pengembangan.
“Kita harus berkolaborasi dalam transisi energi terbarukan, dengan fokus pada inovasi, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia,” tambah Menko Luhut.
Lebih lanjut untuk kerja sama infrastruktur dan transportasi Indonesia-Mozambik, Menko Luhut menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur akan menciptakan pusat ekonomi baru.
“Kita harus tingkatkan kerja sama infrastruktur strategis, seperti jalan tol, pelabuhan laut, dan bandara, ini sangat penting untuk meningkatkan logistik, rantai pasokan, dan konektivitas antara orang-orang kita. Ini akan membantu menciptakan pusat ekonomi baru,” jelas Menko Luhut.
Baca juga: KPK, Coba Tanya Keberadaan Kaesang Pangarep ke PSI!
Untuk kerja sama di bidang perikanan, Menko Luhut menyatakan bahwa pada industri perikanan dinilai sangat penting, karena berdampak besar bagi masyarakat pesisir dan nelayan. Tak hanya itu, Menko Luhut berpendapat bahwa Indonesia harus terus memerangi penangkapan ikan ilegal dan tingkatkan keterampilan nelayan.
“Kita juga harus terus memerangi penangkapan ikan ilegal dan meningkatkan keterampilan nelayan kita melalui program pelatihan akuakultur dan ekonomi biru,” Menko Luhut.
Sebagai penutup, Menko Luhut berharap agar Task Force Indonesia-Mozambik akan memiliki peran yang sangat signifikan dan memberikan kontribusi nyata, untuk tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Mozambik tapi juga tumbuh berkembang setara dan berkelanjutan diantara negara-negara berkembang (Global South Collaboration).
Laporan: Muhammad Rafik