KedaiPena.Com – Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur sebagai destinasi berkualitas mengedepankan nilai-nilai budaya dan sejarah, serta memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan oleh
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Rapat Koordinasi Triwulan Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur di Hotel Manohara, Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (20-5-2021).
Menko Luhut melanjutkan, dalam rapat ini membahas 15 isu terkait pengembangan DPSP Borobudur yang harus diselesaikan pada 2021. Isu-isu ini terbagi ke dalam komponen atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan fasilitas pendukung yang momentum peningkatan kualitasnya harus terus dijaga melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Sejumlah langkah cepat yang akan dilakukan adalah pengintegrasian pengelolaan kawasan Candi Borobudur melalui mekanisme BLU, peningkatan kelestarian dan pencegahan eksploitasi massal Candi Borobudur melalui pembatasan jumlah pengunjung dan pembangunan atraksi wisata baru di luar kawasan penataan kawasan di sekitar Candi Borobudur melalui penataan bangunan yang memberikan nuansa kebudayaan Jawa,” tambah Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat, (21/5/2021).
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bahwa akan banyak yang dapat dikerjakan di Borobudur.
“Saya yakin bahwa banyak yang dapat dikerjakan jika kita bekerja secara terintegrasi, serta dikembangkan sesuai dengan konsep _sustainability_. Kami juga tengah mendorong pendekatan yang cocok dengan wisata yang diminati para milenial,” ujar Sandi.
Sementata itu, Dukungan Kementerian Ketenagakerjaan meliputi seluruh kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata.
“Kami telah mengeluarkan 2020 SKPMI, program pelatihan, serta mengerahkan Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis komunitas, contohnya komunitas agama, seperti pesantren di Borobudur. Pesantren sangat _concern_ dengan pembangunan SDM,” jelas Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Senada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, jika program percepatan destinasi super prioritas ini dapat menciptakan pola pengembangan wisata.
“Dalam program seperti ini, baik dalam aspek infrastruktur maupun komponen lainnya yang menyangkut pariwisata, saya berharap ada kepastian dalam pola pengembangan wisata. Sebab jalur wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah menjadi suatu hal yang penting, agar wisatawan dapat menyaksikan kesenian dan tradisi pada daerah ini secara keseluruhan,” papar Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Laporan: Muhammad Hafidh