KedaiPena.Com – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan mengatakan selain meminta pertanggungjawaban pihak kapal yang merusak terumbu karang di Raja Ampat, pemerintah setempat juga harus melakukan pembenahan.
“Kita belum hitung kerugian yang disebabkan, belum tahu berapa persisnya. Tapi kita juga instrospeksi kenapa kapal itu bisa lepas. Jadi kita ingin peraturan untuk lebih ketat lagi karena (Raja Ampat) adalah daerah tujuan wisata kita, yang kedua terumbu karang di daerah itu termasuk jenis yang langka di dunia, “ujar Menko Luhut disela kunjungannya ke kawasan industri PT Maspion di Gresik, Jawa Timur ditulis Selasa (21/3).
Seperti diketahui kapal pesiar MV Caledonian Sky yang dinahkodai Keith Michael Taylor, kandas tepat di pusat kawasan konservasi perairan Raja Ampat pada awal bulan ini.
Ketika ditanya media apakah pemerintah sudah mengetahui berapa luas kawasan yang rusak karena kapal tersebut, Menko Luhut mengatakan baru mendapat data awal.
“Kemarin saya dapat laporan ada hampir dua hektar atau sekitar 20 ribu meter persegi karang yang rusak. Tim terpadu kami sekarang sedang menilai dan menghitung apa saja yang rusak dan bagaimana (kasus ini) ditinjau dari aspek legalnya. Kami sudah berhubungan dengan asuransi kapal tersebut, mereka akan bertanggungjawab atas kerusakan ini, “jawabnya.
*Pungli Pelabuhan Samarinda*
Saat diminta komentarnya tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Pelabuhan Palaran, Samarinda, Menko Luhut mengatakan ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk memerangi inefisiensi yang terjadi selama ini.
“Bagus itu, Pak Menteri Perhubungan kemarin sudah memberitahukan kepada saya bahwa ada sekitar Rp 6 miliar lebih yang ditangkap, Ini menjadi bagian dari usaha kita membersihkan bongkar muat di pelabuhan yang selama ini terlalu dimonopoli. Kita ingin melakukan efisiensi agar produktivitas terus berjalan, “jawabnya.
Akhir pekan lalu Bareskrim Polri melakukan OTT atas praktik pemerasan, pencucian uang dan premanisme yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Palaran Samarinda yang menyebabkan tingginya biaya bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Palaran.
TKDN
Pada kunjungan di kawasan industri Maspion, Menko Luhut melakukan peninjauan ke industri pipa kabel laut dan terminal kendaraan industri. Menko Luhut sempat menuliskan “Produksi dalam negeri dibanggakan” pada sebuah gulungan kabel laut.
Setelah meninjau kawasan industri tersebut, Menko Luhut bertatap muka dengan pimpinan Maspion dan beberapa pengusaha. Pada acara ini para pengusaha menyampaikan usul, bertanya dan menyampaikan keluhan mereka mulai dari birokrasi, pentingnya reklamasi, serta infrastruktur dan transportasi.
Menko Luhut kembali mengingatkan pentingnya peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), menurutnya kunjungan ini adalah tindak lanjut dari paparan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo beberapa waktu yang lalu di depan Presiden Joko Widodo.
“Pokoknya kita tingkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kalau bisa pakai produksi dalam negeri, tidak perlu lagi impor,” katanya.
Gubernur Soekarwo menurutnya telah menghitung bahwa produksi dalam negeri telah memenuhi standar dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Tadi pak Gubernur katakan kita ingin semampu kita menggunakan produksi dalam negeri. Beliau mengatakan tadi ada sejumlah 25 triliun bahan baku yang diimpor padahal bisa menggunakan produksi dalam negeri. Padahal dengan ini, kita bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan pajak daerah,” ujarnya.
Laporan: Anggita Ramadoni