KedaiPena.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) menjadi salah satu inisiatif pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun.
Ia menyebutkan masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 22 KEK yang sudah ditetapkan pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
“Mengingat arahan Presiden dalam mengejar pertumbuhan ekonomi delapan persen, salah satunya inisiatif yang dapat mewujudkan ini adalah lewat KEK,” kata Airlangga saat menyampaikan pidato kunci dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Menko Airlangga menuturkan di negara lain seperti China, Vietnam, dan Thailand, konsep KEK telah lebih dulu dikembangkan. Maka dari itu, Indonesia juga harus turut mulai berfokus membangun KEK yang produktif guna mengejar ketertinggalan dengan negara ASEAN lainnya.
“Kita tidak punya waktu banyak, target kita pengembangan KEK tiga sampai empat tahun,” ujarnya.
Ia pun menyebutkan kondisi geopolitik saat ini justru menjadi momentum bagi pengembangan KEK Indonesia. Seperti, ketidakstabilan politik di Korea Selatan dan tumbangnya rezim Bashar al-Assad di Suriah yang dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meyakinkan para investor bahwa sistem politik di kawasan ASEAN, khususnya Indonesia termasuk paling stabil.
“Saya pikir tensi geopolitik masih tingi, ASEAN jadi salah satu wilayah yang aman, politiknya stabil, dan (ekonomi) terus tumbuh dalam dua dekade. Kita harus raih kesempatan emas ini, sebab kesempatan emas tidak datang dua kali. Kita harus berkompetisi dengan Thailand, dengan Vietnam,” kata Airlangga lebih lanjut.
Sebagai informasi, realisasi investasi KEK secara kumulatif telah mencapai Rp242,5 triliun hingga kuartal III 2024. Sementara, penyerapan tenaga kerja hingga September 2024 mencapai 151.260 orang dengan 394 pelaku usaha.
Hingga saat ini, terdapat 22 KEK, yang terdiri atas 12 KEK industri, yaitu Gresik, Kendal, Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Morotai, Palu, Sorong, MBTK, Bitung, Tanjung Sauh, dan Setangga; lalu 7 KEK pariwisata, yaitu Mandalika, Lido, Tanjung Lesung, Kura Kura Bali, Tanjung Kelayang, Likupang, dan Sanur (pariwisata-kesehatan); 2 KEK digital, yaitu Nongsa dan Singhasari; serta 1 KEK jasa lainnya (KEK MRO), yaitu Batam Aero Technic (BAT).
Laporan: Ranny Supusepa