KedaiPena.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan Permendag 8/2024 dapat menyelesaikan kendala perizinan dan penumpukan kontainer di pelabuhan. Karena, penumpukan kontainer berpotensi mengganggu perekonomian Indonesia salah satunya industri manufaktur akibat pasokan bahan baku tertahan.
“Ini menimbulkan tentu saja berdampak terhadap kegiatan ekonomi, terutama untuk impor barang bahan baku yang dibutuhkan untuk supply chain dan kegiatan-kegiatan manufaktur Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Tanjung Priok, ditulis Minggu (19/5/2024).
Penumpukan kontainer disebutkan karena adanya pengetatan dalam Permendag 36/2023. Dilaporkan, setidaknya 17.304 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan 9.111 kontainer di Tanjung Perak tertahan.
Kontainer yang menumpuk tersebut didominasi oleh komoditas besi baja, tekstil, produk tekstil, produk kimia, produk elektronik, dan komoditas lainnya, yang belum dapat mengajukan dokumen impornya, karena terhambat oleh persetujuan impor (PI) atau pertimbangan teknis (Pertek) dari kementerian terkait.
Dalam Permendag 8/2024 pemerintah menyatakan akan memberikan relaksasi perizinan impor terhadap tujuh kelompok barang, yaitu elektronik, alas kaki, pakaian jadi dan aksesoris pakaian jadi, tas serta katup.
“Kami dari Kemenkeu menyambut gembira perubahan Permendag 36/2023 menjadi Permendag 8/2024 yang menyederhanakan proses persyaratan untuk pelepasan kontainer tersebut dengan tadi pengubahan persyaratan menjadi hanya laporan survey,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa