KedaiPena.com – Tren pemulihan ekonomi terjadi di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia yang dinyatakan sebagai salah satu yang terkuat di antara negara G20 dan Asean-6.
Sebaliknya, negara yang relatif maju, yang tingkat inflasi dan suku bunganya meningkat tinggi, justru mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal ketiga tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berjalan hingga di atas level prapandemi, bahkan menguat hingga kuartal III/2022.
“Sementara, negara yang relatif maju, yang inflasinya tinggi dan kenaikan suku bunganya sudah tinggi, perekonomiannya mulai mendingin. Inggris hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 2,4 persen di kuartal III, Italia 2,6 persen, Prancis bahkan hanya 1 persen, seluruh Uni Eropa tumbuh 2,1 persen,” kata Sri dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (24/11/2022).
Ia menyebutkan penurunan kinerja ekonomi ini merupakan dampak dari membenahi inflasi dengan menaikkan suku bunga, yang masih akan terus berlanjut hingga tahun 2023.
“Indonesia sendiri mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen selama empat kuartal berturut-turut. Jika diakumulasikan, level produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia dari kuartal I hingga kuartal III tahun ini telah mencapai 6,6 persen, di atas level prapandemi pada 2019,” paparnya.
Sri Mulyani menyatakan pemulihan Indonesia ini relatif kuat dan cepat jika dibandingkan negara lain.
“Inggris termasuk yang paling telat, sampai hari ini mereka belum pulih sampai ke level pra pandemi. Thailand dan Jepang masih berada di bawah level pra pandemi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa