KedaiPena.com – Walaupun pertumbuhan ekonomi tetap bertahan di angka 5 persen, tapi Indonesia dinyatakan harus mewaspadai potensi inflasi pangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan saat ini tengah mewaspadai inflasi pangan. Sejak awal tahun, bahan pangan seperti beras menjadi penyumbang inflasi yang signifikan di dalam negeri. Bahkan, inflasi pangan bergejolak telah mencapai 8,47 persen.
“Indonesia mampu tingkat pertumbuhan ekonomi 5% secara konsisten. Tingkat inflasi cukup rendah dan kita tetap harus waspada terkait pangan,” kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, dikutip Rabu (6/3/2024).
Ia menyatakan untuk mengatasi potensi inflasi panhan tersebut, dibutuhkan aksi dari seluruh sektor pemerintahan.
“Ini bukan hasil aksi moneter (bank sentral) semata tetapi harus dari seluruh pemerintah melalui dukungannya dalam mengatasi inflasi Indonesia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kebijakan fiskal sangat berperan aktif dalam mengatasi masalah inflasi karena ini mencakup sisi struktural, logistik dan pasokan. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja keras, termasuk pemerintah daerah, terutama dalam koordinasi insentif fiskal.
“Ini mengapa Indonesia dapat menangani masalah inflasi tanpa bergantung pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga dan kombinasi ini memberikan kita pertumbuhan yang stabil dengan inflasi rendah,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena