KedaiPena.Com – Harusnya ujung tombak penyelesaian kasus Jiwasraya adalah Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tetapi mereka memble, tidak kedengaran suaranya.
Demikian disampaikan begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Jumat (10/1/2030).
“OJK tidak pernah menjelaskan strategi untuk menyelesaikan masalah ini, karena pimpinan-pimpinannya memang tidak mempunyai kemampuan,” kata Rizal.
Menko Perekonomian periode 2000-2001 ini kemudian meminta Presiden Jokowi ambil inisiatif selesaikan masalah ini. Caranya, dengan ganti pimpinan OJK. Hal ini dilakukan untuk bisa hindari masalah-masalah yang lebih besar.
“Nomor dua setelah OJK adalah menteri keuangan (Sri Mulyani). Tapi kita kenal menteri keuangan, setiap ada masalah bukan menyelesaikan masalah bahkan menciptakan masalah baru,” lanjut dia.
Skandal Century 6,7 trilliun, penjualan aset BPPN yang ‘return’-nya hanya 11% dan sebagainya merupakan masalah yang dimunculkan Sri Mulyani.
“Sekarang, tinggal menteri BUMN yang baru (Erick Thohir). Pertanyaannya, Pak Jokowi harus jelaskan siapa ‘final authority’-nya. Kalau ‘final authority’ adalah OJK, saya mohon maaf maka kasus ini tidak akan selesai. Nama Indonesia dapat rusak sama mereka,” papar eks Menko Maritim ini.
“Presiden musti tunjuk siapa ‘leading point’ di dalam menyelesaikan masalah ini, dan menurut saya, tinggal BUMN yang harus menyelesaikan masalah ini,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi