KedaiPena.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan capaian produksi minyak bumi siap jual atau lifting minyak Indonesia masih jauh dari yang ditargetkan.
Ia menyampaikan bahwa realisasi lifting minyak sampai akhir tahun 2023 mencapai 607.000 barel per hari (bph), masih kurang dari yang yang ditargetkan, yakni 660.000 bph.
Tak hanya lifting minyak yang turun, lanjutnya, dalam catatan Kemenkeu lifting gas juga lebih rendah yakni 964.000 barel oil equivalen per day (BOEPD) dari yang ditargetkan pada tahun 2023 mencapai 1,1 juta BOEPD.
“Lifting minyak dan gas semua di bawah asumsi dan di bawah asumsi 2023 maupun realisasi 2022. Jadi kalau kita lihat lifting minyak 607.000 barel lebih rendah dari asumsi 660.000 dan realisasi 612.000 (tahun 2022). Lifting gas 964.000, lebih rendah dari asumsi 1,1 juta BOEPD,” kata Sri Mulyani dalam dalam konferensi pers APBN Kita di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Selasa (2/1/2024).
Berkenaan dengan harga minyak mentah dunia, dalam catatannya, Sri Mulyani mengatakan bahwa harga minyak mentah berakhir lebih rendah, yaitu hanya 78,43 Dollar Amerika per barel, dari yang diasumsikan, yaitu 90 Dollar Amerika per barel pada tahun 2023.
“Ini meski OPEC sudah memutus untuk mengurangi produksi, tapi karena lingkungan global melemah dan banyak muncul alternatif renewable tekanan jadi tidak mudah,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa