KedaiPena.com – Semakin meningkatnya angka harapan hidup masyarakat Indonesia, maka dukungan pada layanan kesehatan perlu didorong untuk memastikan agar masyarakat dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Dan layanan ini tak hanya harus ditumpukan pada pemerintah belaka, tapi perlu kolaborasi stake holder agar semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan layanan kesehatan.
Rektor Universitas YARSI, Prof Fasli Jalal menyatakan operasi katarak ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari Universitas Yarsi, khususnya Yarsi Save Vision.
“Operasi serupa kami lakukan di seluruh Indonesia, secara berkeliling. Mulai dari Sumatera hingga daerah lainnya di Indonesia. Dan kami berkolaborasi dengan berbagai pihak agar layanan kesehatan ini dapat menyentuh masyarakat secara langsung,” kata Prof Fasli saat Bakti Sosial Operasi Katarak di RS Yarsi Jakarta, Minggu (12/2/2023).
Katarak, lanjutnya, merupakan penyakit mata yang tumbuh berdasarkan usia seseorang atau karena adanya indikasi penyakit lainnya.
“Dengan adanya bakti sosial operasi katarak ini, diharapkan dapat membantu kualitas hidup dari penderita. Karena penderita mengalami kemunduran fungsi penglihatan, yang dapat mengganggu aktivitas keseharian,” ujarnya.
Prof Fasli menyebutkan peserta operasi katarak ini harus melewati beberapa pemeriksaan untuk memastikan bahwa mereka dapat menerima tindakan operasi katarak.
“Kalau memang dinyatakan siap untuk operasi, para pasien ini akan menerima tindakan, yang waktunya tidak lama. Hanya sekitar 6 hingga 10 menit, tanpa ada rasa sakit,” ujarnya lagi.
Ia mengungkapkan dengan kembalinya penglihatan para penderita katarak, diharapkan mampu mengembalikan kualitas hidup, yang sempat terganggu.
“Dengan semakin tingginya harapan hidup orang Indonesia, yaitu sekarang 72 tahun, maka tindakan operasi katarak ini tetap dapat menjaga mereka dapat menikmati hidup,” tutur Prof Fasli.
Perwakilan Ketua IDI Jakarta Pusat, dr Sri Hindarjo, yang turut hadir dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak ini, menyatakan kolaborasi antara organisasi profesi dengan pelaku industri kesehatan, rumah sakit dan akademisi menjadi penting dalam kondisi saat ini, terutama untuk wilayah di Jakarta Pusat.
“Karena kerjasama seperti ini akan menjadi bagian untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia,” kata dr Sri Hindarjo.
Ia menyatakan harapannya agar kegiatan serupa dapat berlanjut di kemudian hari.
“Saya menyambut baik kolaborasi positif seperti ini, yang memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan jika IDI Jakarta Pusat membuka lebar pintu bagi berbagai pihak yang ingin melakukan kolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
“Kami dari IDI Jakarta Pusat sangat menghargai kolaborasi antar organisasi profesi, lembaga, akademisi maupun praktik mandiri yang memiliki tujuan sama, yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa