KedaiPena.Com – Sebagai satu-satunya pulau terbesar yang ada didalam kepulauan, jelas Samosir memiliki sejuta pesona keindahan. Bahkan selain memiliki keindahan alamnya, Samosir juga memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang mendatanginya.
Sebab sebagai daerah penduduk asli suku Batak, Samosir hingga saat ini masih menyimpan beragam adat budaya asli suku Batak. Bahkan benda-benda peninggalan sejarah seperti makam batu para raja, kursi dan meja batu, serta patung Sigale-gale masih terus dilestarikan dan menjadi salah satu objek wsiata guna menarik wisatan untuk berkunjung ke Samosir.
Sebagaimana diketahui, Samosir adalah sebuah pulau vulkanik yang berada di tengah Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis. Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.
Adapun tempat atau objek wisata yang kerap dikunjungi oleh para wisatawan saat berkunjung ke Samosir, baik lokal maupun asing, adalah Tomok, dimana di Tomok terdapat wisata situs kuno seperti patung Sigale-gale dan makam batu.
Terkhusus untuk patung Sigale-gale, bagi setiap pengunjung yang ingin melihat pertunjukkan dikenakan biaya sebesar Rp80 ribu per show. Selain melihat tarian adat batak yang ditarikan, pengunjung juga dapat ikut menari bersama dengan patung itu.
Sedikitnya ada 4 tahapan yang dilalui oleh pengunjung saat menari bersama dengan patung Sigale-gale yang diiringi oleh musik tradisional batak. Pertama, ‘Mula-mula’, kemudian ‘Mangahatan’, lalu ‘Pusip-pusip’ dan tahap terkahir adalah ‘Kasahatan Sitio-tio’.
Sebagaimana hal itu diungkapkan oleh pemandu wisata lokal untuk pertunjukkan patung Sigale-gale, Jasa (62). Jasa mengatakan bahwa pengunjung atau wisatawan yang datang untuk melihat pertunjukkan Sigale-gale biasanya memuncak saat weekends tiba.
“Biasa puncak pengunjung yang datang itu terjadi di akhir pekan. Dimana untuk akhir pekan sendiri biasanya bisa mencapai 100-150 rombongan yang datang. Sedangkan di hari-hari biasa (hari kerja-red), biasanya yang berkunjung itu kebanyakan adalah bule-bule (wisatawan asing, -red),†sebut Jasa yang ditemui usai memandu wisatawan untuk menari bersama patung Sigale-gale belum lama ini.
Izzati Aulia Sinaga (21) yang hadir bersama 3 orang rekannya ke Tomok mengaku pernah melihat pertunjukkan Sigale-gale saat memasuki usia remaja. Izzati yang meski bermarga Sinaga ini menyebut dirinya bukanlah penduduk asli Sumut, melainkan penduduk Dumai, Riau.
“Waktu kecil saya pernah kemari, itupun saat masih SD. Makanya karena ini saya sudah selesai kuliah di Medan, jadi sebelum balik lagi ke Dumai saya ingin berkeliling Samosir,†kata Izzati.
Laporan: Iam