KedaiPena.Com – Setiap elit politik yang melaju dalam kontestasi selalu ada celah untuk dibongkar ‘dosa-dosa’ nya. Maka, siapapun yang mau melaju dalam politik ia akan menemui celah yang berpotensi dibongkar.
Demikian dikatakan oleh Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun saat menanggapi mencuatnya kasus-kasus lama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di sosial media maupun media massa.
Kasus korupsi durian dimunculkan lagi untuk mendiskreditkan Muhaimin. Sementara Zulhas dibongkar lagi kasus alih fungsi lahan. Isu ini berseliweran baik di sosial media maupun media massa.
Banyak yang mengaitkan mencuatnya kasus ini sebagai upaya Presiden Jokowi untuk mengunci adanya poros 3 yang digagas oleh PKB dan PAN.
“Saya kira kunci-mengunci dalam politik itu hal yang mungkin terjadi. Tetapi mengunci lawan politik dengan menggunakan kekuasaan sebagai petahana adalah cara terburuk dalam praktik demokrasi,” ujar Ubed panggilan akrabnya dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Kamis (22/3/2018).
Ubed pun menuturkan, kadang kala dalam hal ini seringkali petahana diuntungkan dengan seolah-olah tidak memiliki dosa. Padahal, petahana juga seorang manusia yang mempunyai dosa dan celah-celah.
“Ia tidak boleh disentuh, apalagi dibongkar celah ‘dosa-dosa’ nya. Bukankah petahana adalah juga manusia?,” tandas Ubed.
Laporan: Muhammad Hafidh