KedaiPena.Com – Pondok Natal, demikian masyarakat khususnya di wilayah Papua mengawali perayaan Natal di setiap tahunnya.
Pondok-pondok Natal ini biasanya dibangun oleh para pemuda Gereja. Pohon Natal terlihat lebih menarik dengan dihiasi berbagai pernak-pernik, mulai dari boneka Santa Claus, pohon Natal, lonceng, miniatur Gereja hingga lampu hias serta alunan lagu-lagu rohani.
Tak mau ketinggalan, Koramil 1701-16/Unurum Guay juga membangun pondok Natal. Pondok itu dikerjakan secara bergotong royong bersama warga masyarakat sekitar.
Menariknya, pengerjaan pembangunan pondok tersebut agaknya menunjukkan terjalinnya solidaritas antar umat beragama di wilayah tersebut. Bagaimana tidak, pembangunan Pondok Natal itu bukan hanya oleh masyarakat Nasrani, namun, umat Muslim sekitar juga ikut terlibat.
Dengan semangat gotong royong dan kekompakan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya tentang indahnya kebersamaan sehingga kondisi wilayah akan tetap aman dan sejuk.
“Pembangunan Pondok Natal ini merupakan wujud kepedulian dari anggotanya guna menghormati dan meningkatkan solidaritas antar umat beragama terutama di wilayah binaan Koramil 1701-16/Urunum Guay,†ujar Danramil 1701-16/Urunum Guay, Kapten Inf. A. Yajid saat ditemui KedaiPena.Com.
“Seperti kita tahu, di wilayah ini terdapat beberapa agama dan kepercayaan, sehingga kita berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga toleransi kehidupan umat beragama demi terciptanya suasana keamanan dan ketertiban yang selalu kondusif,†timpal Danramil.
Pieter Sobor, salah seorang warga yang ikut dalam pengerjaan Pondok Natal itu mengaku bangga. Ia pun memuji apa yang dilakukan oleh Koramil 1701-16/Urunum Guay.
“Yaa, saya berharap Pondok Natal ini bukan saja sebagai simbol perayaan Natal, tapi merupakan wujud kebersamaan kita menjaga toleransi kehidupan umat beragama sehingga kita semua dapat hidup rukun dan damai,†katanya.
Laporan: Icahd