KedaiPena.Com – Matahari pagi masih mengintip dari celah-celah daun Cemara, saat belasan Nelayan sibuk hilir mudik di perairan pantai Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Para nelayan itu tengah mencari Udang Rebon, atau bagi masyarakat sekitar dikenal dengan nama Udang ‘Baring’, yakni udang-udang kecil yang saat musimnya tiba, muncul secara bergerombol dan menyebabkan air laut akan tampak berwarna keruh kemerahan.
Untuk menangkap Udang ‘Baring’, para nelayan menggunakan alat tangkap tradisionil yakni Tangguk berukuran besar berbentuk segitiga. Dibagian pangkal tangguk membentuk huruf ‘X’ yang berfungsi sebagai pegangan saat tangguk didorong menyusuri dasar air.
Saat terjerat, Tangguk diangkat dan Udang dalam jumlah ribuan ekor itu selanjutnya ditumpahkan ke dalam keranjang tampung yang telah disediakan di atas perahu.
Bagi Nelayan, menangguk Udang ‘Baring’ tidak dilakukan setiap hari. Lantaran, Udang hanya ditemukan pada musim-musim tertentu saja.
“Kalau di sini (pantai Kalangan-red) sudah dua hari ini, ya dicari-cari lokasinya,†ujar seorang nelayan bermarga Lubis kepada KedaiPena.Com.
Lubis mengaku, hasil yang diperoleh juga tidak merata, tergantung tingkat kepadatan gerombol Udang di lokasi yang ditemukan. “Tidak merata, kadang dapat sekilo, kadang dapat dua kilo, kadang juga tidak ada,†katanya.
Sebelum dipasarkan, Udang-udang itu akan dijemur terlebih dahulu. Jika Matahari bersinar secara penuh, penjemuran dalam sehari sudah mampu menghasilkan Udang ‘Baring’ berkualitas kering total dan siap di pasarkan.
“Dijual di kampung saja, harganya ya Rp30 ribuan sampai Rp35 ribuan gitulah,†kata Lubis.
Selain dipasarkan dalam bentuk kering, Udang ‘Baring’ hidup juga tak jarang dibeli khususnya oleh para pemancing, yang memakai Udang sebagai umpan. “Kalau dibeli hidup, harganya macam-macam, bisa Rp10 ribu bisa Rp20 ribu,†imbuh Lubis.
Sementara itu, Nelayan lain bermarga Tanjung mengatakan, aktifitas mencari Udang ‘Baring’ bukanlah pekerjaan tetap. Jika Udang sedang tidak musim, dirinya dan nelayan lain asal Desa Sijago-jago akan beralih aktifitas dengan memancing Ikan. “Kalau gak ada (Udang) ya memancing, di Pulau Bakkar, di Pulau Ungge,†katanya.
Laporan: Dom