KedaiPena.Com – Metode Visible Learning sebenarnya bukan baru, lantaran sudah ada sejak lama. Visible sendiri mengartikan terlihat dengan jelas, maka dalam hal tersebut ada dua kata kuncinya, yakni peserta didik dan guru.
Hal itu disampaikan oleh Akademisi Politeknik Negeri Pontianak, Nurmala Elmin Simbolon dalam kegiatan Workshop Nasional Merdeka Belajar Sering 2 dengan tema Pembelajaran Sepanjang Hayat – A Long Life Learner, Sabtu (11/9/2021).
“Kalau dari murid sendiri, mereka melihat dan memahami dengan jelas mau dibawa kemana dia belajar dan ketika seorang peserta didik itu mengetahui, sehingga dia mengerahkan diri sendiri dalam cara belajar,” ucapnya.
Ia menerangkan, agar para peserta didik dapat memahami cara pembelajaran, itu merupakan peran dari seorang guru. Sehingga guru memiliki peran yang sangat luar biasa.
Ia menerangkan, biasanya guru mengetahui bagaimana efektifitas dirinya mengajar, perkembangan peserta didik dan melakukan evaluasi pembelajaran.
“Guru yang mempengaruhi siswa untuk memahami secara ini guru harus mengajar dengan jelas,” tambahnya.
Ia menyampaikan, jika peserta didik sudah dapat paham dan mengetahui penting dirinya untuk belajar, maka peserta didik dapat dengan mudah ketika ditantang dalam melakukan social entrepreneurship.
Visible Learning, kata Nurmala, mulai terkenal saat di promosikan oleh seorang ahli pendidikan di Selandia Baru yaitu Jhon Hattie.
Jhon Hattie membuat meta analis dari ratusan ratusan makalah terkait pembelajaran tersebut, bahkan sampai menuliskan buku panduan Visible Learning.
Tidak hanya itu, Nurmala menuturkan bahwa dapat mengkategorikan beberapa faktor faktor dalam Visible Learning.
“Sudah mengkatagorikan faktor-faktor, seperti mengakatagorikan yang pengaruh yang paling positif, pengaruh yang cukup positif, pengaruh yang tidak begitu positif dan pengaruh yang nagatif,” katanya.
Ia menjelaskan dari 250 pengaruh positif terhadap pembelajaran menurut Visible Learning, terdapat 5 pengaruh yang dapat dianggap sebagai kunci terhadap pembelajaran untuk meningkatkan pengajaran.
“Diantaranya, guru bekerjasama untuk memperbaiki efikasinya, guru mengevaluasi dampak dirinya terhadap pembelajara siswa, guru memberikan umpan balik yang teratur kepada siswa,” jelasnya.
“Guru merencanakan pembelajaran dengan menyadari pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, dan uru mendorong siswa untuk mendiskusikan materi di kelas,” sambungnya.
Sehingga, tegas dia, Visible Learning dapat membantu peserta didik dalam memahami tujuan dari sebuah pembelajaran.
“Visible learning merupakan layanan seorang pendidik untuk membantu peserta didik memahami tujuan dan arah belajarnya,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi