Artikel ini ditulis oleh Tim Kajian Front Millenial Jabodetabek (FMJ), M. Irwansyah dan Fajri.
Front Millenial Jabodetabek (FMJ) adalah entitas baru wadah anak muda, generasi millenial, generasi Z, pemuda, anak sekolah, siapapun pemuda dari beragam profesi, etnis, suku, agama dan dari golongan manapun yang peduli pada masa depan Republik Indonesia dengan dasar gerakan berbasis intelektualitas dan kebangsaan rasional. Bergerak militan berdasar data yang kuat dan argumen ilmu pengetahuan.
FMJ didirikan pada 28 November 2021 di Megamendung pada akhir acara Kemah Kebangsaan generasi Z ke-2. Ketua Panitia OC Kemah Kebangsaan ini adalah Dwi Aprianto dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta). Di antara panitia lainya adalah Balda dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Farhan dari Universitas Pamulang (UNPAM), Thoriq dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN Veteran) dan lain-lain.
Bermula dari kegelisahan generasi millenial yang gerah dengan keadaan bangsa saat ini. Mereka mempertanyakan banyak hal soal memburuknya keadaan republik ini kepada para aktivis senior pada kemah kebangsaan itu.
Bertanya dan diskusi intensif antara generasi millenial dengan para aktivis generasi 60, 70, 80, 90 dan 98 inilah yang kemudian membuat mereka menginginkan entitas baru.
Dalam diskusi yang mendalam inilah generasi millenial dan generasi Z para peserta kemah kebangsaan bersepakat untuk membentuk entitas baru.
Sebelumnya diadakan Pelatihan Kepemimpinan yang dilaksanakan pada 5-7 November di Jakarta dan kemudian Kemah kebangsaan yang dilaksanakan pada 26-28 November 2021 di Megamendung Bogor.
Generasi Millenial dan Generasi Z pada jelang akhir kemah kebangsaan akhirnya bersepakat untuk membangun entitas baru bernama Front Millenial Jabodetabek (FMJ) dengan logo berwarna putih, hitam, dan merah. Ada bentuk lingkaran dengan dua kepalan tangan yang memegang kawat berduri berwarna merah.
Simbol sekaligus bendera FMJ tersebut memiliki makna bahwa warna hitam menunjukan kedalaman ilmu, artinya FMJ bergerak harus berbasis data dan ilmu pengetahuan. Lingkaran hitam menunjukan keluasan ilmu pengetahuan.
Warna dasar putih menunjukan kemurnian, kesucian, dan kejernihan berfikir. Warna merah kawat berduri melambangkan spirit kebangsaan rasional yang kuat.
Kecintaan pada republik (nasionalisme) harus didasari rasionalitas. Sedangkan makna dua kepalan tangan adalah melambangkan solidaritas, kegigihan, dan militansi yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kebenaran, keadilan, demokrasi, kebangsaan dan kemanusiaan.
Visi FMJ adalah turut mewujudkan Indonesia menjadi negara maju, modern, disegani, demokratis, adil dan beradab. Sedangkan Misi FMJ adalah mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan melalui pelatihan, kemah kebangsaan, pemberdayaan rakyat, dan aksi-aksi militan.
Tagline FMJ adalah Berfikir Mendalam Bergerak Militan. Aksi pertama FMJ dilakukan pada 9 Desember 2021 dengan mengusung agenda perlawanan pada koruptor dan oligarki predator.
Sebab menurut FMJ koruptor dan oligarki predator ini perusak Indonesia, perusak demokrasi, dan perusak hukum. FMJ menyimpulkan Indonesia dalam keadaan darurat korupsi, darurat oligarki dan darurat hukum.
[***]