KedaiPena.Com – Menindaklanjuti rencana pengembangan infrastruktur Jawa Tengah, khususnya Kota Pekalongan, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi menerima kunjungan Wali Kota Pekalongan untuk melakukan audiensi pada hari Selasa (25/5/2021) di Jakarta.
Audiensi ini dilakukan guna membahas pembangunan pelabuhan on shore, pengembangan Transit Oriented Development (TOD), SPAM regional, TPA regional, pengembangan Pekalongan Baru, serta pembangunan Rusunawa Pekalongan.
“Kita akan menindaklanjuti rapat koordinasi pengembangan wilayah dan pembangunan infrastruktur di Pekalongan, termasuk kendala yang dihadapi Kota Pekalongan,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ayodhia G. L. Kalake dalam pertemuan itu.
Melalui audiensi ini, dia menyatakan bahwa Kemenko Marves bertugas membantu memfasilitasi pembangunan infrastruktur agar berjalan sesuai rencana yang ada di daerah tersebut.
Kota Pekalongan sendiri terletak di Provinsi Jawa Tengah, dengan wilayah seluas 46,42 km2, yang terbagi atas 4 kecamatan dan 27 kelurahan. Memiliki 307.150 jiwa penduduk (Data Tahun 2020), kota ini dikenal akan keunggulan di sektor batik dan perikanan.
“Kota Pekalongan ini memiliki potensi perikanan yang besar dan pernah menjadi barometer perikanan nasional,” sebut Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaid soal perlunya pembangunan infrastruktur pelabuhan yang memadai.
Namun, semakin lama kapasitas produksinya mengalami penurunan. Untuk itu, diperlukan upaya untuk dapat kembali meningkatkan hasil produksi perikanan Kota Pekalongan di Jawa Tengah.
Selain itu, terdapat pula beberapa permasalahan lain yang dihadapi di Kota Pekalongan, khususnya terkait penanggulangan banjir dan rob setiap tahun, sampah, serta kendala ketersediaan sumber air bersih.
“Terkait banjir dan rob, sudah dalam proses lelang di Kementerian PUPR,” terang Deputi Ayodhia.
Sebelumnya pada tahun 2017 hingga 2019, sudah dilakukan upaya penanggulangan di sisi barat Kota Pekalongan. Sementara untuk penanggulangan di sisi tengah dan timur sedang dalam proses pengerjaan mulai tahun 2021 hingga 2023.
Perihal kapasitas TPA yang sudah tidak memadai untuk menampung sampah, saat ini sudah direncanakan pembangunan TPA Regional Petanglong di wilayah Kabupaten Pekalongan, namun masih terdapat beberapa kendala akibat penolakan warga.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Anita Heru Kusumorini, juga mengungkapkan bahwa Pekalongan tidak memiliki air baku permukaan. “Belakangan ini telah menjadi perhatian karena pengambilan air bawah tanah di Pekalongan disinyalir menimbulkan land subsidence atau penurunan muka tanah,” ungkapnya.
“Kami berharap untuk ketersediaan air bersih bisa dilakukan dengan pembangunan SPAM yang sekaligus akan pemanfaatan air baku permukaan yang didapat dari tanggul-tanggul pengendali banjir dan rob,” lanjut Anita.
Meski demikian, Kota Pekalongan juga memiliki potensi sekaligus juga tantangan dalam pengembangan wilayah dan pembangunan infrastruktur. Beberapa program yang sedang dijalankan ialah pengembangan pelabuhan on shore, pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Pekalongan, serta pengembangan Pekalongan Baru sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019.
Sebagai salah satu upaya pengendalian banjir dan rob, diperlukan percepatan dalam pengembangan pelabuhan on shore yang terintegrasi dengan penanganan banjir rob. Sampai saat ini sudah ada master plan sejak tahun 2007 dan implementasi fisik berupa breakwater (pemecah gelombang) pada tahun 2011.
“Salah satu bangunan pengendali banjir adalah berupa pintu di Sungai Loji. Sehingga kapal, docking, galangan, dan stasiun pengisian bahan bakar nelayan harus dipindahkan ke sisi hilir pintu,” sebut Anita.
Anita juga turut menambahkan bahwa untuk pengembangan TOD Stasiun Pekalongan masih sangat sedikit perkembangannya. Meskipun sudah disiapkan master plan (rencana utama), namun dalam pelaksanaannya masih dibutuhkan pendanaan dari investasi.
Sementara itu, terkait pengembangan Pekalongan Baru, Anita mengungkapkan bahwa sudah dibuat perencanaan yang sesuai dengan Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah. “Rencananya Pekalongan Baru akan dihubungkan dengan lokasi pariwisata dan seni-budaya yang ada di Kota Pekalongan,” tambah Anita.
Wali Kota A. Afzan Arslan Djunaid juga menambahkan bahwa hingga saat ini sudah ada rumah sakit yang sedang dibangun dan rencananya juga akan dibangun masjid ikonik, gedung pendukung pemerintah, dan perpustakaan berskala nasional.
“Pada intinya, kami siap membantu. Akan kami fasilitasi untuk didiskusikan lebih lanjut melalui rapat koordinasi tingkat menteri sekaligus mengundang menteri terkait,” pungkas Deputi Ayodhia.
Laporan: Sulistyawan