KedaiPena.Com – Indonesia Climbing Festival 2018 kembali digelar pada tanggal 7-9 Desember 2018. Bertempat di Tebing Batu Lawang, Desa Cupang, Cirebon kegiatan ini akan dihadiri oleh para legenda panjat tebing Indonesia.
Tidak hanya itu kegiatan Indonesia Clembing Festival 2018 ini juga akan dihadiri oleh para perintis panjat tebing di Indonesia, para rock master, FPTI seluruh daerah dan atlet panjat tebing nasional.
Ketua Pelaksana, Adolf Hasiholan mengatakan, bahwa penyelenggaran kegiatan ICM di tahun 2018 ini mengusung semangat untuk mengembalikan roh dan marwah kegiatan panjat tebing di alam bebas.
Adolf menerangkan bahwa untuk saat ini kegiatan panjat tebing di alam bebas memang sangat minim peminat. Padahal kegiatan tersebut memiliki potensi yang sangat besar dari berbagai aspek.
“Bisa dibilang kita ingin mengembalikan marwah yang sebenarnya bagaimana cara mengelolat tebingalam dengan benar. Karena kegiatan tebing alam tidak hanya olahraga tapi bisa menjadi kegiatan untuk berekreasi dan menjadi tempat wisata,” ujar dia saat dihubungi oleh KedaiPena.Com, Jumat (23/11/2018).
Pada kegiatan tersebut, kata dia, rencananya turut akan dibuat sebuah kesepakatan atau pakem untuk mengelola tebing alam agar bisa bermanfaat dari berbagai aspek dan sektor.
“Kita mengundang pengurus pusat nasional untuk buat kesepakatan sehingga mempunyai pakem agar dapat mengelolah tebing alam yang bagus agar bisa menjadi tempat wisata sehingga dampaknya bisa ke masyarakat serta memiliki prestasi di bidang olahraga,” papar Adolf.
Nantinya, lanjut Adlof, kegiatan ini juga akan diisi oleh pengalaman panjat tebing oleh legenda panjat tebing Indonesia, belajar basic rock climbing, belajar vertical photography, bikin jalur panjat tebing, artificial climbing, live music, door prize.
Adolf menambahkan untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut bisa langsung menghubungi nomor panitia dari FPTI DKI Jakarta di 0813-1163-1624 serta FPTI JAWA BARAT di 0896-3637-0885.
“Ayo buruan segera daftarkan dirimu sekarang juga. Acara ini bakalan seru dan jadi momentum kebangkitan panjat tebing alam di Indonesia,” tandas Adolf.
Laporan: Muhammad Hafidh