KedaiPena.Com – Para penggiat olahraga orienteering Jakarta berkumpul dalam agenda Gathering Orienteering Jakarta (Go Jak).
Acara terdiri dari seminar orienteering, eksebisi fun orienteering dan deklarasi Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) DKI Jakarta.
Seminar dan deklarasi FONI DKI Jakarta diselenggarakan di Aula UPT Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta.
Acara Go Jak dibuka secara resmi oleh Ketua Umum FONI, Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo S.I.P.
Ia mengatakan bahwa dirinya sangat berharap ditangan generasi muda entah sebagai pengurus, atlet, mapper dan yang lainnya, terus bersinergi untuk satu tujuan, menjadikan orienteering sebagai olahraga resmi di bawah naungan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).
Diharapkan, nantinya atlet FONI akan membawa nama harum Indonesia di tingkat Asia dan dunia.
Selain itu dalam kesempatan yang baik ini juga hadir Kepala Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ, Dr. Nofi Marlina Siregar, M.Pd.
Ia mengatakan bahwa orienteering merupakan suatu cabang olahraga yang tidak asing bagi mahasiswa Fakultas Olahraga UNJ, khususnya mahasiswa olahraga rekreasi.
Nofi berharap besar adanya kerjasama antara pengurus FONI DKI dengan civitas Fakultas Ilmu Keolahragaan untuk lebih memasyarakatkan orienteering melalui perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki fakultas olahraga.
“Insya Allah orienteering akan menjadi mata kuliah tersendiri di Program Studi Olahraga Rekreasi serta menjadi cabang olahraga mahasiswa di Fakultas Ilmu Keolahragaan Univeristas Negeri Jakarta,” jelasnya dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Minggu (22/4/2018).
Acara Go Jak ini mendapat respon yang besar dari berbagai penggiat orienteering. Ditandai dengan jumlah peserta yang mencapai 130 orang dari 28 organisasi.
Setelah seminar orienteering, lebih dari 71 peserta langsung mencoba keseruan olahraga orienteering di lingkungan kampus A UNJ.
Rangkaian acara ini ditutup dengan pembacaan dan penandatangan deklarasi FONI DKI Jakarta yang dilakukan oleh 29 perwakilan organisasi.
Laporan: Muhammad Hafidh